Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Yang Dikontrol Dengan Kemampuan Berpikir Kritis

Elok Zakia Ainun Masruroh; Shendy Andrie Wijaya; Febrina Gerhani

doi:10.25299/perspektif.2025.vol16(1).20511

Authors

Elok Zakia Ainun Masruroh Universitas PGRI Argopuro Jember
Shendy Andrie Wijaya Universitas PGRI Argopuro Jember
Febrina Gerhani Universitas PGRI Argopuro Jember

DOI:

https://doi.org/10.25299/perspektif.2025.vol16(1).20511

Keywords:

model pembelajaran inkuiri bebas, Hasil belajar, berpikir kritis

Abstract

This study aims to analyze the effectiveness of guided inquiry model compared to conventional model in improving learning outcomes of students who have high and low critical thinking ability and analyze the interaction between guided inquiry model and students' critical thinking ability. This research design uses quasai experiment with factorial design 2 x 2. The population of this research is all students of class XI MAN 2 Jember. The sample of this study was 4 classes taken randomly, namely 2 classes as experimental classes and 2 classes as control classes. The results showed that guided inquiry learning is more effective than conventional learning. Based on the above findings, students can develop their intellectual abilities freely in terms of solving problems. Then the teacher needs to approach, recognize, explore and develop students' learning potentials through cognition of knowledge and experience so far.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdulhak, I. (2001). Komunikasi Pembelajaran: Pendekatan Konvergensi dalam Peningkatan Kualitas dan Efektivitas Pembelajaran: Bandung: UPI.

Angga Pratama Saputra, Sudarman, & Kaspul. (2021). Pengembangan Modul Pembelajaran Ekonomi Berbasis Guided Inquiry Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Di Sma Negeri 5 Samarinda. Jurnal Prospek: Pendidikan Ilmu Sosial Dan Ekonomi, 3(2), 1–11. https://doi.org/10.30872/prospek.v3i2.809

Anderson, L. W &Krathwohl, R. 2001. A Taxonomy for Learning Teaching and Assessing. New York: David Mckay Company.

Ardi isnanto, B. (2023). 田永杰 , 唐志坚 , 李世斌 ( 1. 2. 3 : Detikproperti, 119–121.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

________ , (2002). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)). Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah.

________ , (2006). Permen RI Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

________ , (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Bahcman, E. (2005). Metode Belajar Berpikir Kritis dan Inovatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Blomm, Benjamin S. 1964. Taxonomi of Educational Objectives: Cognitive Domain. New York: David McKay.

Bonnie & Potts. 2003. Strategies for Teaching Critical Thinking. Practical Assesment, Research & Evaluation. [online]. Tersedia: http://edresearch.org/pare/getvn.asp?v=4&n=3. [2 Juli 2003].

Clark. Leonardo, H. Klein. 1973. Teaching Social Studies in Secondary Schools. Macmillan Publishing Co., Inc. New York.

Dahlan, M.D. (1990). Model-Model Mengajar: Beberapa Alternatif Interaksi Belajar. Bandung: CV. Diponegoro.

Depdiknas. (2002). Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan.

Dick, W & Carey, 1990. The Systematic Design of Instruction. Scott: Foresman and Company.

Djahiri Kosasih. (1986). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Jurusan PBB-IKIP Bandung.

Djollong, (2009). Penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran ilmu pengetahuan terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar siswa sekolah dasar ditinjau dari kemampuan berpikir kritis. Bandung: UPI.

Duron, R., dkk. 2006. Critical Thinking Framework for Any Discipline. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education Vol. 17: 160-166

Ennis, R, H. 1996. Critical Thinking. New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. (2005). Jakarta: Bumi Aksara.

Hasan, S.H. 1996. Pendidikan Ilmu-Ilmu Terbimbing. Jurusan Pendidikan Sejarah, FKIS, IKIP Bandung.

Howey, K. R. 2001. “Introduction to the Commissioned Paper”, dalam Howey, et al. Contextual Teaching and Learning: Preparing Teacher to Enhance Student Success in the Workplace and Beyond (pp. 19-31). Eric Clearing House Teaching and Teacher Education.

Jarolimek, John. 1977. Social Studies Competencies and Skills: Learning to Teachas an Intern. New York: MacMillan Publishing Co. Inc.

Joyce, B, et. al. 2000. Models of Teaching. New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Joyce, B. & M. Weil. 1980. Model of Teaching. Boston-London: Allyn and Bacon.

Liliasari. (2000). Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Konseptual Tingkat Tinggi Calon Guru IPA. Proceeding Makalah Seminar Nasional Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah Pendidikan MIPA. Malang: UNM.

Morgan, W.R. 1995. Critical Thinking what Does Mean. Journal College Science Teacher (JCST), 24 April: 336-340.

Nasution. S. (1995). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Paul,.R dan Seriven, M. 1996. Defening Critikal Thingkin: A Draft Statement For the National Council for Excelence in Critical Thingkin. (Online). Tersedia: http://www.criticalthingkin.org/University/univlibrary/nclk. (Desember 2008).

Putrayasa, I.B. (2003). Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Inkuiri (Online). Tersedia:http//www.ialf.edu/kipbipa/papers/IB Putrayasa doc.

Romlah, N. H. S. (2002). Peningkatan Berpikir Kritis dan Analisis dalam Pembelajaran Bryophyta. Skripsi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak Diterbitkan.

Ruseffendi. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non eksakta lainnya. Bandung: Tarsito.

Sagala, Syaiful. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta

Slamet. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sound & Trowbridge. 1973. Teaching Sicience by Inquiry in the Scondary School. Columbus: Charles E. Marvil Publishing Company.

Sudjana, Nana. (2001). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sukardi., KD. (2000). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rinneka Cipta.

Sunaryo. (1989). Strategi Belajar Mengajar. Malang: IPS IKIP

Suniti. (2001). Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Tesis). PPS UPI Bandung: tidak diterbitkan

Suwarma., Al Muchtar. (2004). Pengembangan Berpikir dan Nilai Dalam Pendidikan Ilmu Pengetahuan Terbimbing. Bandung: Gelar Pustaka Mandiri.

Tilaar, H.A.R. (2002). Perubahan Terbimbing dan Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Trowbridge, L.W. & R. W. Bybee. 1990. Becoming a Secondary School Science Teacher. Melbourne: Merill Publishing Company.

Usman,M. U. (2005). Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Remaja Rosda Karya

Wakefield, D.V. 1998. Critical Thingkin. (Online). Tersedia: http://www.Igc.peachnet.edu/academic/eductn/Bloms/critical_thingkin.html#TheoriticalRoots. (3 Desember 2008).

Watson, G dan Glaser, E. M. 1980. Critical Thinking Appraisal. New York: Harcourt Brace Jovanovich, Inc.

Wheatley. 1991. Constructivist Perspectives on Science and Mathematics Learning, Journal of in Science Teaching. New York: Jhon wiley & Son 35 (1).

Wilkins, R. A. 1990. Model Lessons, Bridging the gap Between Models of Teaching and Classroom Application. Perth Western Australia: Curtin University.

Wina, Sanjaya. (2005). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Prenada Media.

Yusuf, Syamsu. Dkk. (1993). Dasar-dasar Pembinaan Kemampuan Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV Andira.

Zaelan, (2005). Penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa secara dalam pembelajaran IPS. Bandung: UPI.

Zohar, A., Weiberger, Y., dan Tamir, P. 1994. The Effect of Biology Critical Thingkin Project of Development of Critical Thingkin. Dalam W.C.Kyle (ed). Journal of Research on Science Teaching, 32 (2), 183.