Pengembangan Jaringan Internet Untuk Pedesaan Pada Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan, Riau

Authors

  • Evizal Abdul Kadir
  • Abdul Syukur
  • Sri Listia Rosa

Keywords:

Internet, Desa, Masyarakat, Kuala Kampar

Abstract

Pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informatika di daerah pelosok sebagai bagian dari program Universal Service Obligation, telah membuka isolasi masyarakat desa menjadi memiliki kesempatan yang sama untuk berkomunikasi secara global. Studi ini memfokuskan pada bagaimana Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) itu digunakan oleh masyarakat pedesaan. Metode kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk menggambarkan fenomena penggunaan internet di pelosok pedesaan Jawa Timur. Penelitian dilakukan di Kabupaten Lumajang dan Banyuwangi, dengan mengambil 2 kecamatan di masing-masing Kabupaten, sebagai daerah percontohan program desa-desa terpencil di Jawa Timur. Ada 3 (tiga) jenis instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu (i) daftar pertanyaan (kuesioner); (ii) pedoman wawancara mendalam, dan (iii) dokumentasi data sekunder yang diperoleh dari data desa maupun dari pemerintah. Selanjutnya masing-masing responden diwawancara dengan kuesioner terstruktur dan wawancara mendalam. Analisis data kuantitatif menggunakan metode statistik (SPSS), untuk data kualitatif digunakan analisis deskripsi naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya digital devide pada masyarakat pengguna TIK. Laki-laki lebih mendominasi dibandingkan dengan pengguna perempuan. Selain itu, usia pengguna internet dan inovasi program juga lebih banyak digunakan anak usia sekolah dan kalangan muda. Program internet masuk desa telah membuka akses informasi dan komunikasi masyarakat dan menjadi sarana belajar mengenal internet. Namun, pemanfaatan masyarakat terhadap fasilitas komunikasi dan informatika ini belum maksimal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonim. 2009. Aplikasi IT (Information Technology) di Bidang Pertanian Kaitannya dengan.
Akhyari Hananto (2013). Good News From Indonesia, Galang Pustaka, Jakarta.
Anderson, J.R. (2007). Agricultural advisory services. Background paper for World Development Report 2008, Agriculture for Development. Washington, D.C.: World Bank. http://siteresources.worldbank.org/INTWDR2008/Resources/2795087-1191427986785/Anderson_AdvisoryServices.pdf
Birner, R.; K. Davis; J. Pender; E. Nkonya; P. Anandajayasekeram; J. Ekboir; A. Mbabu; D. Spielman, D. Horna, and S. Benin. 2006. From best practice to best fit: A framework for analyzing agricultural advisory services worldwide. Development Strategy and Governance
BPSDMP-Deptan RI. (2009). Modul Diklat Dasar Umum Bagi Penyuluh Pertanian, Tugas dan Fungsi Penyuluh Pertanian. STTP Bogor.
Division, Discussion Paper No. 39. International Food Policy Research Institute (IFPRI), Washington, DC
Departemen Pertanian, (2013). http://www.deptan.go.id diakses 9 September 2013
Dervin, B. 1998. Sense making theory and practice: an overview of user interests inknowledge seeking and use. Journal of Knowledge Management Volume 2 Number 2 December 1998. http:www//communication.sbs.ohio-state.edu, accessed date April 15 2013.
Eko Nugroho, 2009. Pemanfaatan Aplikasi Multimedia sebagai sarana menyebarluaskan informasi dan penyuluhan pertanian. Semnas, kebijakan dan aplikasi TIK untuk meningkatkan daya saing agribisnis Indonesia, 6-7 Agustus 2009, Bogor.
Fao, 2003, Expert ConsultationOnAgricultural Extension,Research-Extension-Farmer InterfaceAnd Technology Transfer, RAP Publication 2003/13.
Kompas Newspaper, Tenaga Penyuluh Kurang, 16 November 2012 .
Koehnen, Timothy L., (2011), ICTs for Agricultural Extension. Global Experiments, Innovations and Experiences, The Journal of Agricultural Education and Extension, 17:5, 473-474
Kostaman tatang (2013), Pengalaman Peksanaan Penyuluhan, slide bahan diskusi 26 April 2013
Nyarwi Ahmad, (2012). Manajemen Komunikasi Politik dan Marketing Politik, Penerbit Pustaka, Yogyakarta.
Reddy, Deva E.2005. “Using the Four Ds model of agricultural information transfer to study the impact of digital Information sources.” Quarterly Bulletin of the International Association of Agricultural Information Specialists. 50: (3/4).
Rivera, W. (2001) „Agricultural and Rural Extension: Options for Reform.‟ In collaboration with Extension, Education and communication Service, SDRE, FAO, Rome.
Rivera, W. M., & Gustafson, D. J. (Eds.). (1991). Agricultural extension: Worldwideinstitutional evolution and forces for change. Amsterdam and New York: Elsevier.

Downloads

Published

2022-10-11

How to Cite

Evizal Abdul Kadir, Abdul Syukur, & Sri Listia Rosa. (2022). Pengembangan Jaringan Internet Untuk Pedesaan Pada Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan, Riau. Jurnal Pengabdian Masyarakat Dan Penerapan Ilmu Pengetahuan, 1(2), 11–17. Retrieved from https://journal.uir.ac.id/index.php/jpmpip/article/view/10670

Issue

Section

Articles