Bahan Ajar Modul Pada Mata Kuliah Kultur Jaringan di Universitas Islam Riau

Penulis

  • Devi Fegiarti Universitas Islam Riau
  • mellisa universitas islam riau

DOI:

https://doi.org/10.25299/perspektif.2023.vol14(2).13694

Kata Kunci:

Research Development, Module, kultur jaringan

Abstrak

Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan ADDIE memiliki tiga tahapan yaitu Analisis (Analysis), Perancangan (Design), dan Pengembangan (Development). Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah berupa lembar validasi dan angket respons dosen dan mahasiswa yang sudah divalidasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembar validasi dan angket. Hasil validasi oleh ahli materi menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan mendapatkan rata-rata persentase 89,82% (sangat valid). Hasil validasi oleh ahli media pembelajaran menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan mendapatkan rata-rata persentase 82,49% (cukup valid). Bahan ajar yang dikembangkan ini mendapat tanggapan baik dari dosen dengan rata-rata persentase 91,31% (sangat baik). Sehingga dari keseluruhan penilaian yang didapatkan persentase rata-rata dari seluruh validator sebesar 88,85% dengan tingkat kevalidan sangat valid dan dapat dinyatakan bahwa bahan ajar menggunakan modul kultur jaringan yang dikembangkan sangat valid digunakan dalam pembelajaran.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Agustini, K., & Ngarti, J. G. (2020). Pengembangan Video Pembelajaran Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Model R & D. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dan Pembelajaran, 4(1), 62–78. https://doi.org/https://doi.org/10.23887/jipp.v4i1.18403

Akbar, S. (2013). Instrumen Pembelajaran (ROSDA (ed.)).

Depdiknas. (2008). Penulisan Modul. Direktorat Tenaga Kependidikan.

Harahap, N. (2017). Pengembangan Modul Mata Kuliah Tanaman Obat Pada Materi Budidaya Tanaman Obat Keluarga Di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Islam Riau. Skripsi,Program Studi Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Islam Riau.

Lestari, E. G. (2011). Peranan Zat Pengatur Tumbuh Dalam Perbanyakan Tanaman Melalui Kultur Jaringan. Jurnal AgroBiogen, 7(1).

Melda, F., Amnah, S., & Mellisa, M. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Modul Kultur Jaringan Di Fkip Biologi Universitas Islam Riau. Jurnal Pelita Pendidikan, 7(3), 2021. https://doi.org/10.24114/jpp.v7i3.13922

Mellisa, M., & Yanda, Y. D. (2019). Developing audio-visual learning media based on video documentary on tissue culture explant of Dendrobium bigibbum. JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia), 5(3), 379–386. https://doi.org/10.22219/jpbi.v5i3.9993

Nasution. (2010). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar & Mengajar. PT Bumi Aksara.

Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Kencana Pramedia Group.

Prastowo, A. (2015). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Diva Press.

Ristedikti. (2017). Panduan Penyusunan Perangkat Pembelajaran & Bahan Ajar 2017.

Riza, M., Firmansyah, R. A., Zammi, M., & Djunaidi. (2020). Pengembangan modul kimia berbasis kearifan lokal Kota Semarang pada materi larutan asam dan basa. JIPVA, 4(1).

Setiyadi, M. W., Ismail, & Gani, H. A. (2017). Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Journal of Educational Science and Technology (EST), 3(2), 102. https://doi.org/10.26858/est.v3i2.3468

Tania, L., & Susilowibowo, J. (2016). Pengembangan Bahan Ajar E-modul Sebagai Pedukung Pembelajaran Kurikulum 2013 Pada Materi Ayat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa Siswa Kelas X Akutansi SMK Negeri 1 Surabaya. 1–9.

Diterbitkan

2023-10-30

Cara Mengutip

Fegiarti, D., & mellisa. (2023). Bahan Ajar Modul Pada Mata Kuliah Kultur Jaringan di Universitas Islam Riau. Perspektif Pendidikan Dan Keguruan, 14(2), 107–116. https://doi.org/10.25299/perspektif.2023.vol14(2).13694
Received 2023-07-12
Accepted 2023-10-08
Published 2023-10-30