Nilai Moral Pada Pantang Larang Masyarakat Desa Bukit Kemuning Kabupaten Kampar
DOI:
https://doi.org/10.25299/s.v1i2.8300Keywords:
abstinence, moral valuesAbstract
Abstinence is a prohibition or provision that as far as possible cannot be violated by the community because it contains values that can control how every community behaves in everyday life. The belief of the Bukit Kemuning village community towards taboos in modern times makes the writer interested in further researching what taboos are and the moral values contained in them. For this reason, the problems in this study are 1) How are moral values related to moral responsibility in abstinence in the village of Bukit Kemuning, Kampar Regency? 2) How are moral values related to human conscience in abstinence from the people of Bukit Kemuning Village, Kampar Regency? 3) How are moral values related to human rights and obligations in the prohibition against prohibition in the village of Bukit Kemuning, Kampar Regency? The theory used in this research is Hamidy (1995) and Salam (2012). The method used in this research is descriptive method. The approach used in this study is a qualitative approach. The technique used in this research is the interview technique. The results of this study found as many as 55 data. Moral values related to human moral responsibility totaled 26 data, moral values related to human conscience amounted to 17 data, and moral values related to human rights and obligations amounted to 12 data. So it can be concluded that the village community of Buki Kemuning prioritizes abstinence related to moral values to behave better in everyday life.
Downloads
References
Hamidy, UU. (1995). Kamus Antropologi Dialek Melayu Rantau Kuantan Riau. Pekanbaru: UNRI Press.
Herdiansyah, Haris. (2015). Wawancara, Observasi, dan Focus Groups. Jakarta: Rajawali Pers.
Mahsun. (2005). Meode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mahsun. (2017). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, Metode dan Tekniknya. Depok: Rajawali Pers.
Mukhlis, M., & Asnawi, A. (2019). Teks Anekdot dalam Cerita Lisan Yong Dollah Pewarisan Orang Melayu Sebagai Alternatif Pemilihan Bahan Ajar Bahasa Indonesia. GERAM, 7(2), 30-43.
Mukhlis, M., & Ermawati, S. (2020). Struktur dan Kaidah Teks Anekdot dalam Kumpulan Cerita Abu Nawas. GERAM, 8(1), 60-69.
Mukhlis, M. (2016). Penamaan Julukan Orang di Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Suatu Kajian Semantik. GERAM (Gerakan Aktif Menulis), 4(3), 40-48.
Munawaroh. (2012). Panduan Memahami Metodologi Penelitian. Malang: Intimedia.
Nadra dan Reniwati (2009). Dialektologi (Teori dan Metode). Yogyakarta: Elmatera Publishing.
Noor, Juliansyah. (2016). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama.
Nurmalina. (2015). "Pantang Larang dalam Masyarakat Kampar dan Relevansinya dengan Pendidikan Karakter" Jurnal. Pekanbaru, STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai
Poedjawiyatna. (2003). Etika Filsafat Tingkah Laku. Jakarta: Rineka Cipta.
Jenny Saraswaty PT (2017). Nilai Moral Pada Ungkapan Pantang Larang Kecamatan Tanjung Palas Kota Dumai. Skripsi.
Salam, Burhanudin. (2012). Etika Individual Pola Dasar Filsafat Moral. Jakarta: Rineka Cipta.
Sujarweni, W. v. (2014). Metodologi Penelitian Lengkap , Praktis dan Mudah Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sumarta, K. (2013). Cara Mudah Menulis Skripsi. Pekanbaru: Forum Kerakyatan.
Suwartono. (2014). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Yusrianto, H. d. (2003). Metodologi Penelitian Disiplin Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya Pekanbaru. Pekanbaru: Bilik Kreatif Press.
Ilawati. (2018). “Analisis Semantik Ungkapan Pantang Larang di Desa Kesumbo Ampai Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis dan Pembelajarannya di Kelas VIII SMPN 3 Bathin Solapan” Skripsi. Pekanbaru, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan-Universitas Islam Riau.
Sarawati, J . (2017). “Nilai Moral Pada Pantang Larang Kecamatan Tanjung Palas Kota Dumai” Skripsi. Pekanbaru, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan-Universitas Islam Riau.