Makna Pantun pada Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Melayu di Desa Sorek 2 Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan

Authors

  • Chindi Amelia Suciana Universitas Islam Riau
  • Sri Rahayu

DOI:

https://doi.org/10.25299/j-lelc.2021.7475

Keywords:

Meaning, Pantun, Marriage Custom

Abstract

Pantun is an orderly and structured bound language that can provide direction, guidance, direction, and guidance. The language used in rhymes can also be studied in terms of meaning, one of which is denotative and connotative meaning. The problem studied in this study is what is the meaning of the rhyme at the traditional marriage ceremony of the Malay community in Sorek 2 Village, Pangkalan Kuras District, Pelalawan Regency? This study aims to describe, analyze, and interpret the denotative and connotative meanings of the rhyme at the traditional Malay marriage ceremony in Sorek 2 Village, Pangkalan Kuras District, Pelalawan Regency. The theory used in this study is the theory of Chaer (2009) and (2012). The method used in this research is descriptive method. Data collection techniques used in this study are documentation techniques and interview techniques. Based on the results of the study, it can be concluded that 1) From 200 lines of rhymes in 50 rhymes that the author describes, there are 179 data on denotative meanings in marriage rhymes in Sorek 2 Village, Pangkalan Kuras District, Pelalawan Regency, and 2) From 200 lines of rhymes in 50 stanzas In the rhyme that the author describes, there are 21 connotative meaning data in marriage rhymes in Sorek 2 Village, Pangkalan Kuras District, Pelalawan Regency.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anton & Marwati. (2015). Ungkapan Tradisional Dalam Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Bajo Di Pulau Balu Kabupaten Muna Barat. Jurnal Humanika, 15(3).

(http://ojs.uho.ac.id/index.php/HUMANIKA/article/view/123456, diakses pada 11 Desember 2020).

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2009). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2012). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Fatimah Sari Siregar & Edy Suprayetno. (2018). Makna Estetik Pantun Pernikahan Melayu Deli. Jurnal Prodikmas Hasil Pengabdian Masyarakat, 2(1). (http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/prodikmas/article/view/1762, diakses pada 10 Desember 2020).

Effendy, T. (2004). Pemakaian Ungkapan dalam Upacara Perkawinan Orang Melayu. Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu.

Hamidy, U. (2012). Jagad Melayu dalam Lintasan Budaya di Riau. Pekanbaru: Bilik Kreatif Press.

Helendra, Iralina. 2012. Analisis Semantik Pada Pantun Dalam Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Desa Sorek 1 Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan. Skripsi. Pekanbaru: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau.

Hidayat, Arpen. 2010. Analisis Gaya Bahasa dan Makna Pantun Adat Perkawinan Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar. Skripsi. Pekanbaru: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau.

Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press.

Mardalis. (2014). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nina Selviana Tudjuka. (2019). Makna Denotasi dan Konotasi pada Ungkapan Tradisional dalam Konteks Pernikahan Adat Suku Pamona. Jurnal Bahasa dan Sastra, 4(1).

(http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/BDS/article/view/10041, diakses pada 12 Februari 2021).

Prastowo, A. (2016). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian (M. Sandra, ed.). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sari, Maya. 2012. Makna dan Gaya Bahasa dalam Pantun Buka Pintu Adat Nikah Kawin Masyarakat Melayu Desa Perawang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. Skripsi. Pekanbaru: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau.

Sumarta, K. (2013). Cara Mudah Menulis Skripsi. Pekanbaru: Forum Kerakyatan.

Waridah, E. (2014). Kumpulan Majas, Pantun, dan Peribahasa Plus Kesusastraan Indonesia. Bandung: Ruang Kata.

Widjono, H. (2015). Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.

Downloads

Published

2021-12-31

How to Cite

Chindi Amelia Suciana, & Rahayu, S. . (2021). Makna Pantun pada Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Melayu di Desa Sorek 2 Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan. J-LELC: Journal of Language Education, Linguistics, and Culture, 1(3), 63–69. https://doi.org/10.25299/j-lelc.2021.7475