Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Materi Tumbuhan Biji di SMAS Dharmawangsa

Authors

  • Lasrini Kasidi Mahasiswa
  • Hasruddin Pascasarjana Universitas Negeri Medan
  • Evita Mulyani SMAS Dharmawangsa

Keywords:

Keterampilan berpikir tingkat tinggi

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi pada Materi Tumbuhan Biji. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan angket tes, observasi, dan dokumentasi. Hal ini dilakukan untuk menganalisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Materi Tumbuhan Biji; untuk mendeskripsikan perbandingan keterampilan berpikir siswa sesuai dengan klasifikasi menurut Taksonomi Blooms. Adapun komponen yang termasuk ke dalam Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTs) menurut Taksonomi Blooms adalah ranah kemampuan kognitif secara analisis (C4), Evaluasi (C5), dan Kreasi (C6). Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada analisis kognitif diperoleh nilai rata-rata 4,00 (analisis), 3,50 (evaluasi), dan 2,30 (kreasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi secara keseluruhan masih dalam kategori Rendah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Pemilihan sampel yang dilakukan adalah total sampling sebanyak 120 siswa. Sebaran angket tes yang digunakan dalam bentuk essai sebanyak delapan butir soal terdiri dari tiga ranah kognitif analisis, evaluasi, dan kreasi. Selain itu, dilakukan wawancara dengan pengajar secara terbuka untuk mendukung hasil dari penelitian ini.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adnyana, M.E., N.P Ristiati., dan I.G.A.N Setiawan. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games Tournament (MPGT) terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kecerdasan Emosional Siswa. E-journal Universitas Pendidikan Ganesha. 1(1): 1-12.

Ahmadi, R. (2016). Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: ARRUZ-Media.

Aina, M., dan Ali S. (2014). Profil Berpikir Kreatif Mahasiswa Tipe Plegmatis dalam Pemecahan Masalah ada Mata Kuliah Dasar Dan Proses Pembelajaran Biologi. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora. 17(1): 45-51.

Arikunto, S. (2009). Managemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti, R., Widha S., dan Suciati S. (2016). Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains Menggunakan Metode Eksperimen Bebas Termodifikasi dan Ekspriemen Terbimbing Ditinjau dari Sikap Ilmiah dan Motivasi Belajar Siswa. Proceeding Biology Conference. 13(1): 338-345.

Azwar, S. (2016). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Campbell, N.A., Jane B. Reece. (2012). Biologi Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Candrasekaran, S. (2014). Developing Scientifis Attitude, Critical Thinking, and Creative Intelligence Of Higher Secondary School Biology Students by Applying Synectics Techniques. International Journal of Humanities and Social Science Invention. 31 (6): 1-8.

Desstya, A. (2015). IPA dan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi. SNPS. 1(1): 259-266.

Deviyanti, S., dan Hasruddin. (2016). Analisis Dan Pengetahuan dan Sikap Siswa Terhadap Teori Evolusi pada Siswa Kelas XII IPA SMA 16 Medan. Jurnal Pelita Pendidikan. 4(3): 141-145.

Dewi, D.S., dan D. Rosana. (2017). Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja

untuk Mengukur Sikap Ilmiah. Jurnal Kependidikan. 1(1): 67-83.

Emalfida., M. Ali S., dan Hasanuddin. (2016). Pemanfaatan Lembar Kerja Peserta Didik (LKDP) Berbasis Project Based Learning (PJBL) Terhadap Peningkatan Sikap Ilmiah Peserta Didik MTSs Alfurqan Bambi. Jurnal EduBio Tropika. 4(1): 24-28.

Ennis, R.H. (1985). A Logical Basis for Measuring Critical Thinking Skills. Copyright by Educational Leaderhip.

Forster, M. (2008). Higher Order Thinking Skills. Australian Council for Educational Research. 11(11): 11-15.

Hasruddin, Fauziah, H., dan Mahmud. (2017). The Development of Lesson Plan of Inquiry Contextual Learning to Improve the Higher Order Thinking Skills Students at Micobiology. Open Access Library Journal. 4: 1-10.

Hussaini, I., Lee M.F., dan Yahya K. (2015). Attitudes of Secondary School Students Towards Biology as a School Subject in Birninkebbi Metropolis, Nigeria. IJRR. 2(10): 596-600.

Julianingsih, S., U. Rosidin., dan Ismu W. (2017). Pengembangan Instrumen Asesmen Hots untuk Mengukur Dimensi Pengetahuan IPA Siswa di SMP. Jurnal Pembelajaran Fisika. 5(3): 59-68.

Kaniraras, D.A., Puguh, K.,Nurmiyanti., Lilis, K. (2015). Penerapan E-Module Berbasis Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Mengurangi Miskonsepsi pada Materi Ekosistem Siswa Kelas X Sains 1 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015. Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS. 186-192.

Krathwohl, D. R. (2002). A revision of Bloom's Taxonomy: an overview – Theory Into Practice,College of Education, The Ohio State University Learning Domains or Bloom's Taxonomy. Taylor and Francis Group.. 41(4): 212-218.

Kurniati, D., Romi H., dan Nur A.J. (2016). Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP di Kabupaten Jember dalam Menyelesaikan Soal Berstandar PISA. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 20 (2): 142-155.

Kusaeri, dan Suprananto. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Magsino, R. M.,. (2014). Enhancing High Order Thinking Skills in a Marine Biology Class Through Problem-Based Learning. Asia Pasific Journal of Multidisciplinary Research. 2 (5): 1-6.

Muskitta, M., dan Djukri. (2016). Pengaruh Model PBT Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Berpikir Kritis SMA. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA. 2(1): 58-65.

Natalina, M., Yustini Y., dan Ermadianti. (2013). Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII7 SMP Negeri 14 Pekanbaru Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal Biogenesis: 9(2): 28-38.

Nofiana, M., Sajidan., dan Puguh. (2014). Pengembangan Instrumen Evaluasi Two-Tier Multiple Choice Question untuk Mengukur Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Materi Kingdom Plantae. Jurnal Inkuiri. 3(2): 60-74.

Noma, L.D., Baskoro A.P., Suwarno. (2016). PBL untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas X SMA. Bioedukasi. 9(2): 62-66.

Nuryana, A., dan Setyo, P. (2010). Efektivitas Brain Gym dalam Meningkatkan Konsentrasi Belajar Pada Anak. Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi. 1(12): 88-99.

OECD. (2016). PISA 2015 Result in Focus. (www.oecd.org/pisa 04:14).

Ozden, B., and Yenice, N. (2014). An Analysis of the Secondary Education Students’ Scientific Attitudes. International Journal of Contemporary Educational Research. 1(2): 86-97.

Putri, N.A., Nurwidodo., dan Yuni P. (2015). Perbedaan Model Pembelajaran Open Inquiry dan Guided Inquiry Berdasarkan Kemandirian Belajar dan Berfikir Tingkat Tinggi pada Mata Pelajaran Biologi Kelas 11 MAN Tempursari – Ngawi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. 1 (1): 27-34.

Rahmawati, L., Suciati S., dan Suparmi. (2013). Pembelajaran IPA dengan Metode Eksperimen Menggunakan Pendekatan Home dan Classroom Science Process Skill Ditinjau dari Sikap Ilmiah dan Rasa Ingin Tahu. Bioedukasi. 6(2): 28-45.

Rosnawati, R. (2009). Enam Tahapan Aktivitas dalam Pembelajaran Matematika untuk Mendayagunakan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa. Prosiding FMIPA Yogyakarta. 1(1): 507-513.

Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Setyaningsih, E., Wahdaniah N.S., Sajidan., Sri W., Murni R., dan Joko A. (2015). Peningkatan Pertanyaan Peserta Didik Sebagai Indikator Higher Order Thinking pada Dimensi Pengetahuan Konseptual Melalui Penerapan Problem Based Learning pada Pembelajaran Biologi di SMAN 5 Surakarta. Proceeding Biology Conference. 12(1): 378-381.

Siregar, S. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuri Berbasis Media Animasi Terhadap Pemahaman Konsep, Sikap Ilmiah, dan Assesmen Kinerja Siswa pada Konsep Sintesis Protein. Jurnal EduBio Tropika. 1(1): 60-100.

Suciati, N.N.A., I.B.P Arnyana., dan I.G.A.N Setiawan. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Siklus Belajar Hipotetik – Deduktif dengan Setting 7E Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau dari Sikap Ilmiah Siswa SMP. E-Journal Pascasarjana UPG. 4(1): 1-14.

Sudjana, N. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sumampouw, H.M. (2011). Keterampilan Metakognitif dan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pembelajaran Genetika. BioEdukasi. 4(2): 23-39.

Sunarti, S., dan Rugayah. (2013). Keanekaragaman Jenis Gymnospermae di Pulau Wawoni, Sulawesi Tenggara. Jurnal Biologi Indonesia. 9(1): 83-92.

Wahyuni, D.E., dan Alimufti, A. (2015). Implemetasi Pembelajaran Scientific Approach dengan Soal Higher Order Thinking Skill pada Materi Alat-Alat Optik Kelas X di SMA Nahdratul Ulama’i Gresik. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF). 4(3): 32-37.

Walid, A., Sajidan., dan Murni R. (2015). Penyusunan Instrumen Tes High Order Thinking Skills pada Siswa SMA Kelas XI Materi Sistem Reproduksi. Seminar Nasional XII UNS. 12(1): 371-377.

Wardany, K., Sajidan., Murni, R. (2015). Penyusunan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill pada Materi Ekosistem SMA Kelas X. BioEdukasi. 9(2): 62-66.

Widodo, T., dan Sri K. (2013). Higher Order Thinking Berbasis Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Berorientasi Pembentukan Karakter Siswa. Cakrawala Pendidikan. 32 (1): 161-171.

Yasir, M., Muslimin I., dan W. Widodo. (2016). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Berbasis Metakognitif Untuk Melatih Kejujuran Siswa. Pendidikan Sains Pascasarjana UNS. 5(4): 1009-1015.

Yesildere, S., dan Elif B. T. (2006). The Effect Of Project Based Learnngon Preservive Primary Mathematics Teachers Critical Thinking Dispositions. Journal Science Math. 6: 1-11.

Yudhayanti, D., W. Sunaryo., dan Sajidan. (2015). Pembelajaran Biologi dengan Model Sains Teknologi dan Masyarakat Ditinjau dari Sikap Ilmiah dan Kreativitas. Jurnal Inkuiri. 4(4): 16-25.

Yuniar, M., Cece R., dan Asep S. (2015). Analisis Hots (High Order Thinking Skills) pada Soal Objektif Tes dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas V SD Negeri 7 Ciamis. Universitas Sebelas Maret. 12(1): 187-195.

Yunita, F., Fakhruddin Z., dan M. Nor. (2012). Hubungan Antara Sikap Ilmiah Siswa dengan Hasil Belajar Fisika di Kelas XI IPA MA Negeri Kampar. Respiratory Unri. 1(1): 1-10. .

Yustina, dan Suwondo. (2015). Sikap Ilmiah dan Kreativitas Produk pada Isu Lingkungan melalui Pembelajaran Berbasiskan Proyek. Bioedukasi. 8(2): 48-52.

Yustina., W. S., dan Vina A. (2014). Peningkatan Sikap Ilmiah Siswa dalam Pembelajaran Biologi Kelas XI IPA Melalui Penerapan Model Problem Based Learning (PBL). Jurnal Biogenesis. 11(1): 61-66.

Zannah, F. (2013). Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik SMA pada Pembelajaran Konsep Protista melalui Pendekatan Inkuiri Terbimbing. Pedagogik Jurnal Pendidikan. 8 (2): 30-35.

Zulkaida, A., N.M.T.Kurniati., Retnaningsih., H.M., Tjut, R. (2007). Pengaruh Locus Of Control dan Efeksi Diri Terhadap Kematangan Karir Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Proceding PESAT. 2(1): 1-4.

Downloads

Published

2024-06-12

How to Cite

Kasidi, L., Hasruddin, & Mulyani, E. (2024). Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Materi Tumbuhan Biji di SMAS Dharmawangsa . Biology and Education Journal, 4(1). Retrieved from https://journal.uir.ac.id/index.php/baej/article/view/16373

Issue

Section

Articles