Pemanfaatan Obat Bahan Alam Untuk Menjaga Imunitas Tubuh Berdasarkan Kajian Etnobotani Dan Thibbun Nabawi
DOI:
https://doi.org/10.25299/al-hikmah:jaip.2022.vol19(1).8434Keywords:
Traditional Medicine, Immunity, Ethnobotany, Thibbun NabawiAbstract
Indonesia has 9.47% of the total plant species in the world. Plants of various kinds are a gift from God to be chosen and used as a cure for many diseases. The high biodiversity of plants also supports the development of traditional elements of society which are reflected in their use, especially as medicines. This study aims to explain the use of traditional medicine to maintain the immune system from ethnobotany and thibbun nabawi. This type of research is descriptive qualitative research involving key informants. The data was obtained by snowball sampling and analyzed by inductive technique. This study revealed that the people of Tiris used 18 types of natural medicines to maintain body immunity during the pandemic. People also used other minerals such as honey, eggs, and eucalyptus oil for herbs. The highest used value (UV) is 0,70, namely temu kunci (Boesenbergia pandurata), and the result of calculating the ICF value for this natural medicine is 0,68. This utilization is an effort to deal with a pandemic by thibbun nabawi, using herbs and honey.
Downloads
References
Agusta, A. (2021). Mengenal Lebih Dekat Potensi Bahan Alam Indonesia melalui Pengetahuan Tradisionalnya. Universitas Nusa Bangsa.
Aryanta, I. W. R. (2019). Manfaat jahe untuk kesehatan. Widya Kesehatan, 1(2), 39-43.
Asnia, M., Ambarwati, N. S. S., & Siregar, J. S. (2019). Pemanfaatan Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Sebagai Perawatan Kecantikan Kulit. Prosiding SENDI_U.
Atmaka, W., Nurhartadi, E., & Karim, M. M. (2013). Pengaruh penggunaan campuran karaginan dan konjak terhadap karakteristik permen jelly temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Jurnal Teknosains Pangan, 2(2).
Bintari, G. S., Windarti, I., & Fiana, D. N. (2013). Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) Sebagai Pencegah Kerusakan Mukosa Lambung. Jurnal Majority, 3(5).
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. (2015). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Tahun 2019. BPPKAD Probolinggo.
BPOM. (2019). Peraturan BPOM No. 32 Tahun 2019 tentang Persyaratan Keamanan dan Mutu Obat Tradisional.
BUIOH. (2016). Introduction to Oral History. http://www.baylor.edu/oralhistory.
Departemen Agama RI. (2005). Al Quran dan Terjemahannya. J-Art.
Ellen, R. (2006). Introduction. The Journal of the Royal Anthropological Institute, 12, S1–S22. http://www.jstor.org/stable/3803976.
Ihsan, M. (2016). Pengobatan Ala Rasulullah saw sebagai Pendekatan Antropologis dalam Dakwah Islamiah di Desa Rensing Kecamatan Sakra Barat. Jurnal Studi Keislaman Dan Ilmu Pendidikan, 4(2), 152–210.
Kemenkes. (2017). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/Menkes/187/2017 Tentang Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia.
Kemenkes. (2020). Surat Edaran Kementerian Kesehatan No. HK.02.02/IV.2243/2020 Tahun 2020 tentang Pemanfaatan Obat Tradisional untuk Pemeliharaan Kesehatan, Pencegahan Penyakit dan Perawatan Kesehatan.
Kurniasari, D., & Atun, S. (2017). Pembuatan dan karakterisasi nanopartikel ekstrak etanol temu kunci (boesenbergia pandurata) pada berbagai variasi komposisi kitosan. Jurnal Sains Dasar, 6(1), 31-35.
Mahmudah, F. L., & Atun, S. (2017). Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol temukunci (Boesenbergia pandurata) terhadap bakteri Streptococcus mutans. Jurnal Penelitian Saintek, 22(1), 59-66.
Mardhiati, R., Marliyati, S.A., Martiano, D., Madanijah, S., Wibawan, W. . (2020). Karakteristik dan Beberapa Kandungan Zat Gizi pada Lima Sampel Madu yang Beredar di Supermarket. Journal of The Indonesian Nutrition Association, 43(1), 49–56. https://doi.org/10.36457/gizindo.v%vi%.507.
Miles, B. M., Huberman, A. M., Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methode Sourcebook Edition 3. California, Sage Publication.
Mustika, D. (2019). Metode Dakwah Rasulullah saw Dalam Menyehatkan Ummat. Ath Thariq Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 2(2), 423–451. https://doi.org/10.32332/ath_thariq.v2i2.1290.
Phillips, O., Gentry, A. H., Reynel, C., Wilkin, P., & Galvez-Durand B, C. (1994). Quantitative Ethnobotany and Amazonian Conservation. Conservation Biology, 8(1), 225–248. https://doi.org/10.1046/j.1523-1739.1994.08010225.x.
Retnowati, A., Rugayah, Rahajoe, J. S., Arifiani, D. (2019). Status keanekaragaman hayati Indonesia: Kekayaan Jenis Tumbuhan dan Jamur Indonesia. LIPI Press.
Rahman, A. A., Yulia, N., & Kosasih, E. D. (2018). Optimalisasi pemanfaatan kunyit dalam peningkatan status kesehatan dan kemandirian ekonomi masyarakat kelurahan kahuripan kota tasikmalaya. JCES (Journal of Character Education Society), 1(1), 82-88.
Rosidi, A., Khomsan, A., Setiawan, B., Riyadi, H., & Briawan, D. (2014). Potensi temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) sebagai antioksidan. In Prosiding Seminar Nasional & Internasional.
Suherlin, N., & Febristi, A. (2020). Pemanfaatan Jahe Sebagai Produk Minuman Sehat Di Nagari Maninjau Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam. Jurnal Abdimas Saintika, 2(1), 118-124.
Sari, A. M., & Cikta, E. V. (2016). Ekstraksi flavonoid dari temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb) dan aplikasinya pada sabun transparan. Jurnal Konversi, 5(1), 17-23.
Trotter, R.T. and Logan, M. . (1986). Informant Consensus: A New Approach for Identifying Potentially Effective Medicinal Plants. Ed. Bedfore Hills.
