Tauhid: Dasar Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam
Keywords:
pendidikan, tauhid,, kurikulumAbstract
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui tauhid sebagai dasar dalam pengembangan kurikulum pendidikan Islam. Tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak (pemerintah, guru, dan stakeholder pendidikan) dalam rangka mengembangkan kurikulum yang didasarkan pada tauhid. Tulisan ini menghasilkan dua hal yaitu: Pertama, tauhid meliputi bukan saja pengakuan pada keesaan Tuhan (kesatuan ketuhanan), tetapi juga pengakuan kesatuan penciptaan (alam) dan kesatuan kemanusiaan. Dengan kata lain, dari tauhid dapat diderivasi tiga aspek utama, yaitu aspek teologis (ketuhanan), kosmologis (kealaman), dan antropo-sosiologis (kemanusiaan). Kedua, perumusan makna terdalam kurikulum pendidikan Islam harus memperhatikan keberadaan hakikiah manusia dan dimensi ketergantungannya pada aspek teologis, kosmologis dan antropo-sosiologis. Dengan begitu, dalam perspektif pandangan dunia tauhid, kurikulum pendidikan Islam harus diorientasikan pada pengembangan nilai-nilai ilahiah (teologis), alamiah (kosmologis) dan insaniah (antropo-sosiologis). Dari kemestian ini, bangunan pendidikan Islam dilandasi dan sekaligus hendak mengarahkan anak didik pada tiga pola hubungan fungsional, yaitu hubungan manusia dengan Allah (hablun min Allah, aspek teologis), hubungan manusia dengan sesamanya (hablun min al-nâs, aspek antropo-sosiologis), dan hubungan manusia dengan alam lingkungannya (hablun min al-‘âlam, aspek kosmologis).