Transformasi Hisab-Rukyat Dalam Penentuan Awal Bulan Hijriah di Muhammadiyah
DOI:
https://doi.org/10.25299/al-hikmah:jaip.2024.vol21(1).14676Keywords:
Hisab-Rukyat, Hijri Calendar, ObservatoryAbstract
Muhammadiyah as a tajdid (renewal) movement will continue to improve the system in determining the beginning of hijri month through studies, discussions seminars, and research so that the methods and criteria used are truly following the Qur’an, hadith and the Muslims needs in the world. This research purpose to analyze, explore, and discover the transformation and changes in methods made by Muhammadiyah to determine the new month. The research method in this study is a literature study, by conducting a study and book analysis, journals, Suara Muhammadiyah magazines, and related references that have a close relationship with the studies. Based on the study, it shows that Muhammadiyah has made several transformations in its ijtihad to determine the beginning of the new hijri month, starting from the hisab imkanur rukyat sytem, then replaced with the hisab ijtima’ qabl al-ghurub, and the last one was perfected with the hisab wujudul hilal.
Downloads
References
Adib Rofiuddin, A. (2019). Dinamika Sosial Penentuan Awal Bulan Hijriah Di Indonesia. Istibath: Jurnal Hukum Dan Ekonomi Islam, 18(2), 233–254.
Antassalam, M. H., & Tanjung, D. (2022). Penetapan Kalender Hijriah Menurut Ulama Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama di Indonesia Muhammad. Jurnal Edukasi Nonformal, 2(2), 357–366.
Anwar, Syamsul; Oman, F. M. R. M. (2014). Argumentasi Hisab Muhammadiyah. Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Anwar, S. (2008). Hari Raya & Problematika Hisab-Rukyat. Suara Muhammadiyah.
Anwar, S. (2012). Metode Penetapan Awal Bulan Qamariah. Analytica Islamica, 1(1), 32–56.
Butar-Butar, A. J. R. (2016). Urgensi Dan Kontribusi Observatorium Di Era Modern. Tarjih: Jurnal Tarjih Dan Pengembangan Pemikiran Islam, 13(2), 141–154.
Butar-Butar, A. J. R. (2020). Observatorium Peran dan Keberadaannya di Indonesia. Bildung.
Fadholi, A. (2019). Sidang Isbat Urgensi Dan Dinamikanya. Asy Syar’iyyah, 4(2), 147–169.
Fatimah, A. (2021). Pandangan Muhammadiyah dan NU Terhadap Kebijakan Pemerintah Orde Baru Mengenai Penyeragaman Hari Raya Idul Fitri. Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities, 2(2), 1–13. https://doi.org/10.22515/isnad.v2i2.4852.
Junaidi, A. (2013). Wujud Al-Hilal Antara Teori Dan Aplikasi. Justicia Islamica, 10(2). https://doi.org/10.21154/justicia.v10i2.149.
Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (2009). Pedoman Hisab Muhammadiyah. Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Majelis Tarjih dan Tajidid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (2015). Unifikasi Kalender Hijriah. Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Musa Al-Azhar. (2018). Kalender Hijriah Dalam Al-Qur’an. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam Dan Ilmu-Ilmu Berkaitan, 5729(December), 227–241.
Nufus, K. (2018). Sidang Isbat Penentuan Awal Bulan Kamariah Prespektif Hukum Islam. Inklusif, 3(1), 1–20.
Nugraha, M. T. (2020). Integrasi Ilmu dan Agama: Praktik Islamisasi Ilmu Pengetahuan Umum di Perguruan Tinggi. Al-Hikmah: Jurnal Agama Dan Ilmu Pengetahuan, 17(1), 29–37. https://doi.org/10.25299/al-hikmah:jaip.2020.vol17(1).3927.
Pratama, D. A. (2016). Ru’yat Al-Hilal Dengan Teknologi: Telaah Pelaksanaan Ru’yat al-Hilāl di Baitul Hilal Teluk Kemang Malaysia. Al-Ahkam, 26(2), 271. https://doi.org/10.21580/ahkam.2016.26.2.930.
Sakirman. (2017). Kontroversi Hisab dan Rukyat Dalam Menetapkan Awal Bulan Hijriah Di Indonesia. ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak, 1(1), 1–14.
Siti Tatmainul Qulub. (2015). Telaah Kritis Putusan Sidang Itsbat Penetapan Awal Bulan Qamariyah Di Indonesia Dalam Perspektif Ushul Fikih. Al-Ahkam, Volume 25,(April), 109–132.
