Edukasi Bahaya Pornografi Untuk Anak Laki-Laki Usia 11-13 Tahun (Analisis Pengetahuan Dan Persepsi Visual)

Authors

  • Muhammad Zia Ul Haq Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, Indonesia
  • Intan Prameswari Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, Indonesia
  • Dana Waskita Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.25299/al-hikmah:jaip.2022.vol19(2).10634

Keywords:

Adiksi, Pornografi, Media, Pendidikan Anak

Abstract

Adiksi pornografi internet adalah fenomena sosial yang merajalela saat ini. Internet yang semakin cepat dan privat, mengakibatkan anak-anak terkena paparan konten pornografi sejak usia belia. Di sisi lain, konten edukasi bahaya adiksi pornografi internet yang memadai terbilang masih minim, dan hanya berfokus pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan anak usia Sekolah Dasar terhadap pornografi internet dari segi tingkat pengetahuan dan persepsi visual, guna memperoleh insight untuk perancangan materi edukasi bahaya pornografi untuk anak yang lebih aman dan mudah dipahami baik dari segi narasi maupun visual. Penelitian ini melibatkan responden berjumlah 34 siswa kelas 4-6 Sekolah Dasar dari 4 sekolah dengan metode wawancara testruktur dan observasi langsung. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah bahwa rata-rata responden telah terpapar pornografi internet dengan pemahaman yang cukup eksplisit. Di sisi lain, responden juga telah memahami bahwa melihat konten pornografi adalah perbuatan yang buruk, sehingga materi edukasi dapat difokuskan kepada cara kerja pornografi mempengaruhi otak, efek negatif dan apa yang harus dilakukan saat menemukan konten pornografi, alih-alih nasehat yang bersifat agamis, moral ataupun larangan semata. Data penelitian ini dapat menjadi landasan pengembangan materi edukasi bahaya adiksi pornografi lebih lanjut.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Muhammad Zia Ul Haq, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Author and designer of various books and comics.

Bachelor degree at Yogyakarta Indonesian Art Institute, ongoing magister degree at Bandung Institute of Technology.

Closer to artistic people than academics, yet constantly excited about scientific progress. Currently living in Yogyakarta.

References

Agastya, I. G. N., Siste, K., Nasrun, M. W. S., and Kusumadewi, I. (2020). Cybersex addiction: An overview of the development and treatment of a newly emerging disorder, Medical Journal of Indonesia, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia. https://doi.org/10.13181/mji.rev.203464.

Ane & Febriana, B. (2019, August) Pendidikan Seksual di Sekolah Alami Banyak Hambatan. Gatra Online. Diunduh dari: https://www.gatra.com/news-440017-kesehatan-pendidikan-seksual-di-sekolah-alami-banyak-hambatan.html# tanggal 1 Juli 2022.

Ashton, S., McDonald, K., & Kirkman, M. (2019): What does ‘pornography’ mean in the digital age? Revisiting a definition for social science researchers, Porn Studies, 6(2), 144-168. https://doi.org/10.1080/23268743.2018.1544096.

Helni, A., and Hidayat, B. (2021). Solusi Gangguan Smartphone Addiction Berdasarkan Pendekatan Psikologi Islam, Al-Hikmah: Jurnal Agama Dan Ilmu Pengetahuan, 18(1), 65–78. https://doi.org/10.25299/Al-Hikmah:JAIP.2021.VOL18(1).6652.

Jha, A. K. (2020). Understanding Generation Alpha, PsyArxiv. https://doi.org/10.31219/OSF.IO/D2E8G.

Langga, F. H., Ahmad, H. A., Mansoor, A. Z. (2019). Web Series Animasi Nussa Sebagai Media Pendidikan Islami Pada Anak, Wimba: Jurnal Komunikasi Visual, 10(1), 57–69. https://doi.org/10.5614/JKVW.2019.10.1.5.

Maisya, I. B., and Masitoh, S. (2019). Degree of Pornographic Content Exposure in Intermediate School Students in Jakarta and Banten Province, Indonesia, Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 117–126. https://doi.org/10.22435/kespro.v10i2.2463.117-126.

Miles, M. B., Huberman, A. M., and Saldaña, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (3rd ed.) (H. Salmon, K. Perry, K. Koscielak, and L. Barrett, Eds.). California: SAGE Publisher.

Purnamasari, D. M. (2020). KPAI: 22 Persen Anak Menonton Tayangan Bermuatan Pornografi Saat Pandemi. Kompas.com. https://nasional.kompas.com/read/2020/08/16/11564091/kpai-22-persen-anak-menonton-tayangan-bermuatan-pornografi-saat-pandemi?page=all Diunduh: tanggal 5 Mei 2022.

Rusmianto, A., and Putra, K. P. (2020). Studi Pengetahuan Orang Tua tentang Gawai dan Pemberian Gawai pada Anak Usia 9-12 Tahun, Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 5(1). https://doi.org/10.30651/JKM.V5I1.3475.

Tootell, H., Freeman, M., and Freeman, A. (2014). Generation alpha at the intersection of technology, play and motivation, Proceedings of the Annual Hawaii International Conference on System Sciences, 82–90. https://doi.org/10.1109/HICSS.2014.19.

Wilson, G. (2017). Your Brain on Porn: Internet Pornography and the Emerging Science of Addiction (2nd ed.). UK: Commonwealth Publishing.

Winarti, Y., Sunarti, S., & Wibowo, T. A. (2020). An effective approach method in improving the attitude of preventing narcolema (drugs through the eye) in junior high school students in the city of Samarinda, KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 16(2), 192–199. https://doi.org/10.15294/kemas.v16i2.16610.

Downloads

Published

2022-12-08

How to Cite

Ul Haq, M. Z., Prameswari, I., & Waskita, D. (2022). Edukasi Bahaya Pornografi Untuk Anak Laki-Laki Usia 11-13 Tahun (Analisis Pengetahuan Dan Persepsi Visual). Al-Hikmah: Jurnal Agama Dan Ilmu Pengetahuan, 19(2), 175–185. https://doi.org/10.25299/al-hikmah:jaip.2022.vol19(2).10634