STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN KELAPA DALAM DI DESA IGAL KECAMATAN MANDAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU

Authors

  • wanda saputra uir
  • Fahrial uir

Abstract

ABSTRAK

Sektor perkebunan di Kabupaten Indragiri Hilir merupakan salah satu tulang punggung perekonomian bagi masyarakat. Kurangnya informasi harga yang diterima petani dan struktur pasar yang masih bersifat oligopoli menjadi permasalahan utama bagi petani dalam memasarkan kelapa mereka saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) karakteristik petani dan profil usahatani kelapa dalam,(2) kegiatan bauran pemasaran kelapa dalam, (3) faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran dan, (4) strategi pengembangan pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode survei di Desa Igal Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir mulai dari Februari sampai September 2021. Analisis data dalam penelitian adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif serta analisis SWOT. Hasil penelitian: (1) karakteristik petani dan pedagang pengumpul berada pada usia yang produktif, yaitu 59 tahun pada petani dan 50 tahun pedagang pengumpul. Rata-rata tingkat pendidikan petani adalah 9 tahun dan pedagang pengumpul 10 tahun. Pengalaman petani 29 tahun dan pedagang pengumpul 24 tahun. Tanggungan keluarga petani rata-rata 3 jiwa dan pedagang pengumpul 4 jiwa. Usahatani kelapa dalam di Desa Igal sudah dilakukan secara turun temurun, bentuk usaha usaha perseorangan yang berskala kecil, dengan rata-rata luas lahan 1,5 Ha serta rata-rata umur tanaman 20,34 tahun dengan jumlah produksi sebanyak 122.176 Kg. Rata-rata modal usaha petani Rp.262.000 dan pedagang pengumpul 4.338.000 dengan kapasitas muatan kapal rata-rata 119 Ton. Tenaga kerja yang digunakan merupakan tenaga kerja dalam keluarga mulai dari pemanenan hingga pemasaran. (2). Bauran pemasaran terdapat dua poin yang harus dimanfaatkan petani yaitu pada poin produk dan lokasi.(3) faktor-faktor yang memengaruhi pemasaran kelapa dalam di Desa Igal yaitu lokasi pasar mudah dijangkau, memiliki pengumpul, memiliki transportasi milik sendiri yang merupakan kekuatan bagi petani dan kelemahannya adalah belum ada ketetapan harga dari pemerintah, kurangnya informasi harga dan tidak ada promosi produk selain itu peluang yang dimiliki petani adalah tingginya minat perusahaan kelapa, memiliki produk turunan yang banyak tingginya permintaan produk kelapa di pasar ekspor dan ancaman yang dimiliki petani adalah lemahnya daya beli penduduk dan struktur pasar oligopoli. (4) Hasil analisis SWOT dalam penelitian ini berada pada kuadran I strategi S-O yaitu a) Mempertahankan kualitas produk demi memberikan kepuasan pada konsumen dan b). mempertahankan hubungan kerjasama yang baik antara petani dan pedagang untuk mempermudah proses pasar. c). Memanfaatkan lokasi yang strategis untuk meningkatkan hasil pemasaran dengan memanfaatkan pedagang diluar desa yang menawarkan kelapa dengan harga yang cukup tinggi.

 

 

Kata Kunci : Kelapa Dalam, Pengembangan, Pemasaran, Strategi

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2022-04-22