Pengaruh Pupuk Kascing dan POC Herbafarm Terhadap Pertumbuhan Serta Produksi Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus)

Authors

  • Khairi Habibi
  • Zulkifli Zulkifli
  • Putri Lukmanasari

DOI:

https://doi.org/10.25299/jaaa.v4i2.18694

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi pemberian pupuk kascing dan pupuk herbafarm terhadap pertumbuhan serta produksi  tanaman kecipir. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan UPT UIRA Farm Agro Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau, Jalan Teropong No. 62, Desa kubang jaya, Kec. Siak Hulu, Kab. Kampar, Provinsi Riau. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan terhitung dari bulan Oktober sampai dengan Desember 2022.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor, faktor pertama yaitu pupuk kascing (K) yang terdiri dari 4 taraf yaitu: 0, 0,8, 1,0 dan 1,2 kg/plot dan faktor kedua yaitu Herbafarm (H) yang terdiri dari 4 taraf yaitu: 0, 10, 15 dan 20 ml/l air. Data hasil pengamatan dari masing-masing perlakuan dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA). Jika F hitung lebih besar dari F tabel, maka dilakukan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5 %. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa: Interaksi pupuk kascing dan herbafarm berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Perlakuan terbaik pupuk kascing adalah dosis 1,2 kg/plot dan herbafarm adalah konenstrasi 20 ml/l air (K3H3). Pengaruh utama dosis pupuk kascing nyata terhadap semua parameter pengamatan. Perlakuan terbaik adalah dosis 1,2 kg/plot (K3). Pengaruh utama konsentrasi herbafarm nyata terhadap semua parameter pengamatan, dimana perlakuan terbaik adalah konsentrasi 20 ml/l air (H3).

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2024-08-24

How to Cite

Habibi, K., Zulkifli, Z., & Lukmanasari, P. (2024). Pengaruh Pupuk Kascing dan POC Herbafarm Terhadap Pertumbuhan Serta Produksi Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus). Jurnal Agroteknologi Agribisnis Dan Akuakultur, 4(2), 109–118. https://doi.org/10.25299/jaaa.v4i2.18694