Analisis Usaha dan Strategi Pengelolaan Risiko Produksi Pada Usaha Budidaya Ikan Nila di Desa Teratak Buluh Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Provinsi Riau
DOI:
https://doi.org/10.25299/jaaa.v3i2.13969Abstract
Desa Teratak Buluh adalah salah satu desa penghasil ikan nila di Kecamatan Siak Hulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (1) karakteristik petani dan profil usaha ikan nila; (2) teknik budidaya, penggunaan faktor produksi, biaya, produksi, pendapatan dan efisiensi usaha; (3) sumber-sumber risiko produksi pada usaha ikan nila; (4) strategi pengelolaan risiko produksi pada usaha ikan nila. Metode yang digunakan adalah metode survei. Responden sebanyak 3 orang. Analisis yang digunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Rata-rata umur petani ikan nila di Desa Teratak Buluh adalah 40,33 tahun (Produktif), rata-rata lama pendidikan petani adalah 12 tahun (SMA), rata-rata pengalaman usaha adalah 6,67 tahun, rata-rata jumlah tanggungan keluarga petani ikan nila adalah 4 jiwa. Rata-rata modal yang digunakan adalah Rp 26.546.504,33 yang berasal dari modal pribadi. (2) Teknologi budidaya yang dilakukan adalah persiapan kolam, penebaran benih, pemberian pakan dan pemanenan. Rata-rata luas kolam adalah 39 m², penggunaan bibit ikan nila adalah 2.283,33 ekor, penggunaan tenaga kerja luar keluarga yaitu 17 HOK, tenaga kerja dalam keluarga yaitu 15,33 HOK, penggunaan pakan adalah 1.232,80 kg, total biaya produksi adalah Rp 21.034.999,57, jumlah panen ikan nila adalah 1.299,48 kg, harga jual ikan nila adalah 340 per kg, pendapatan bersih sebesar Rp 22.664.310,90 dalam satu kali periode produksi dan nilai RCR 2,07. Nilai RCR>1 artinya usaha ikan nila menguntungkan dan layak untuk diusahakan. (3) Sumber-sumber risiko produksi pada usaha ikan nila di Desa Teratak Buluh adalah kualitas benih, cuaca, keracunan pupuk. (4) Strategi yang dilakukan petani dalam menangani sumber-sumber risiko produksi adalah penghindaran risiko (preventif) yaitu persiapan kolam dan pemberian probiotik, strategi mitigasi dengan melakukan kerjasama dengan pembudidaya benih ikan nila.