Analisis Usaha Budidaya dan Pemasaran Ikan Baung Hasil Budidaya Keramba Jaring Apung di Desa Lubuk Siam Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar

Authors

  • Ivan Jesmiler Universitas Islam Riau
  • Tibrani Tibrani Universitas Islam Riau

DOI:

https://doi.org/10.25299/jaaa.v3i1.12273

Keywords:

ikan baung, usahatani, pemasaran, efisiensi pemasaran

Abstract

Usaha budidaya ikan baung dalam keramba jaring apung (KJA) di Desa Lubuk Siam banyak menghadapi berbagai permasalahan seperti keterbatasan benih dan pakan yang berkualitas, teknologi budidaya yang rendah, serta manajemen air yang buruk. Penelitian ini bertujuan menganalisis: (1) karakteristik petani dan pedagang; (2) Biaya, pendapatan,efisiensi,dan BEP usahatani ikan baung; (3) lembaga, saluran, biaya, margin, keuntungan, dan efisiensi pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode survei, yang mengambil lokasi di di Desa Lubuk Siam Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Pengambilan sampel petani dilakukan secara acak (simple random sampling) sebanyak 10 orang dan sampel pedagang dipilih secara sengaja (purposive) sebanyak 6 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh secara langsung melalui wawancara, dan data sekunder. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Karakteristik petani ikan baung yaitu: rata-rata umur petani diperoleh yaitu 38,80 tahun (produktif); rata lama pendidikan 10,30 tahun (setara SMA); rata-rata pengalaman berusaha tani yaitu 10,90 tahun (cukup lama); dan rata-rata tanggungan keluarga petani yaitu sebanyak 3 orang (kecil). Sedangkan pedagang memiliki rata-rata umur sebesar 51,33 tahun (produktif), lama pendidikan 10,00 tahun (setara SMP), pengalaman berusaha 12,33 tahun (cukup lama), dan jumlah tanggungan keluarga 3 orang. (2)  Pada usahatani ikan baung biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp 20.096.588/periode produksi, yang terdiri dari biaya variabel Rp 18.712.875/periode produksi (93,11%) dan biaya tetap Rp 1.383.713/periode produksi (6,89%); (b) pendapatan kotor diperoleh yaitu senilai Rp 26.875.000/periode produksi, dengan produksi sebanyak 538 kg dan harga Rp 50.000/kg; pendapatan bersih diperoleh sebesar Rp 6.778.412/periode produksi. (c) Efisiensi atau RCR diperoleh sebesar 1,34 yang artinya sudah menguntungkan dan layak untuk diusahakan. (3) Pada Pemasaran diketahui terdapat 2 lembaga pemasaran yaitu pedagang pengumpul dan pedagang pengecer, yang membentuk 2 saluran pemasaran, yaitu dari petani -> pedagang pengumpul -> pengecer -> konsumen; dan dari petani -> pengecer -> konsumen. Biaya pemasaran pada saluran I yaitu sebesar Rp 2.460/kg dan saluran II Rp. 1.780/kg. Margin pemasaran pada saluran I yaitu sebesar Rp 15.000/kg dan saluran II Rp 15.000/kg. Keuntungan pemasaran pada saluran I yaitu sebesar Rp 12.540/kg dan saluran II Rp. 13.220/kg. Efisiensi pemasaran menunjukkan bahwa saluran II (Ep = 2,74%) lebih efisien dibandingkan saluran I (Ep = 3,78%).

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2023-02-23

How to Cite

Jesmiler, I., & Tibrani, T. (2023). Analisis Usaha Budidaya dan Pemasaran Ikan Baung Hasil Budidaya Keramba Jaring Apung di Desa Lubuk Siam Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Jurnal Agroteknologi Agribisnis Dan Akuakultur, 3(1), 61–71. https://doi.org/10.25299/jaaa.v3i1.12273