Aplikasi Urine Kambing dan Pupuk Urea terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Media Gambut di Main Nursery

Authors

  • Ely Prima Sakti Universitas Islam Riau
  • Tengku Rosmawaty Universitas Islam Riau

DOI:

https://doi.org/10.25299/jaaa.v2i2.11265

Keywords:

Bibit kelapa sawit, urine kambing, pupuk urea

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi dan utama urine kambing dan pupuk urea terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit. Penelitian ini telah dilaksanakan di Unit Pertanian Terpadu Universitas Islam Riau (UPT-UIR), Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan terhitung dari Maret sampai Juli 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah Urine Kambing (K) terdiri dari empat taraf yaitu 0, 100, 200 dan 300 ml/l air. Faktor kedua Urea (U) terdiri dari empat taraf yaitu 0, 0,9, 1,8 dan 2,7 g/tanaman. Parameter yang diamati yaitu: pertambahan tinggi tanaman, pertambahan jumlah pelepah, pertambahan panjang pelepah terpanjang, pertambahan lilit batang, dan volume akar. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik dan dilanjutkan dengan uji BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh interaksi urine kambing dan pupuk ureamemberikan pengaruh nyata terhadap jumlah pelepah dan volume akar. Perlakuan terbaik adalah urine kambing 300 ml/l air danpupuk urea 2,7 g/tanaman (K3U3). Pengaruh utama urine kambing memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan dengan perlakuan terbaik 300 ml/l air (K3). Pengaruh utama pupuk urea memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah pelepah dan volume akar dengan perlakuan terbaik 2,7 g/tanaman (U3).

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2022-07-01

How to Cite

Sakti, E. P., & Rosmawaty, T. (2022). Aplikasi Urine Kambing dan Pupuk Urea terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Media Gambut di Main Nursery. Jurnal Agroteknologi Agribisnis Dan Akuakultur, 2(2), 146–153. https://doi.org/10.25299/jaaa.v2i2.11265