Pengaruh Berbagai Pupuk Organik dan Konsentrasi Hormon GA3 terhadap Pertumbuhan serta Produksi Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.)

Authors

  • Winnie Safira Universitas Islam Riau
  • Maizar Maizar Universitas Islam Riau

DOI:

https://doi.org/10.25299/jaaa.v2i1.11249

Keywords:

Buncis, Pupuk kandang kambing, bokashi daun ketapang, kompos titonia, hormon GA3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh interaksi berbagai pupuk organik dan konsentrasi hormon GA3 terhadap pertumbuhan serta produksi tanaman buncis. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah berbagai pupuk organik, terdiri dari empat taraf yaitu, tanpa pupuk organik, pupuk kandang kambing, bokashi daun ketapang dan kompos titonia. Faktor kedua adalah konsentrasi hormon GA3, terdiri dari empat taraf yaitu 0, 25, 50 dan 75 ppm. Parameter yang diamati adalah panjang tanaman, umur berbunga, persentase bunga menjadi buah, umur panen, jumlah polong per tanaman, berat polong per tanaman, berat polong per plot, dan panjang polong. Data pengamatan dianalisis secara statistik dan dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh interaksi berbagai pupuk organik dan konsentrasi hormon GA3 berbeda nyata terhadap semua parameter pengamatan, kecuali parameter panjang polong buncis. Perlakuan terbaik adalah kombinasi kompos titonia dan hormon GA3 25 ppm. Pengaruh utama berbagai pupuk organik memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan dengan perlakuan terbaik kompos titonia. Pengaruh utama berbagai konsentrasi hormon GA3 memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan kecuali parameter panjang polong dengan perlakuan terbaik konsentrasi 25 ppm.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2022-01-01

How to Cite

Safira, W., & Maizar, M. (2022). Pengaruh Berbagai Pupuk Organik dan Konsentrasi Hormon GA3 terhadap Pertumbuhan serta Produksi Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.). Jurnal Agroteknologi Agribisnis Dan Akuakultur, 2(1), 43–52. https://doi.org/10.25299/jaaa.v2i1.11249