Pengaruh POC Air Limbah Budidaya Ikan Lele dan NPK Organik terhadap Pertumbuhan serta Produksi Pare (Momordica charantia L.)

Authors

  • Muhammad Faisal Universitas Islam Riau
  • Raisa Baharuddin Universitas Islam Riau

DOI:

https://doi.org/10.25299/jaaa.v2i2.11182

Keywords:

Pare, POC air limbah budidaya ikan Lele, NPK organik

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi dan utama POC air limbah budidaya ikan lele dan NPK organik terhadap pertumbuhan serta produksi pare (Momordica charantia L.). Penelitian telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau, Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan terhitung dari Februari sampai Mei 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dari 2 faktor yaitu faktor pertama POC Air Limbah Budidaya Ikan Lele dan faktor kedua NPK Organik yang masing-masing terdiri dari 4 taraf perlakuan. Parameter yang diamati yaitu: panjang tanaman, diameter batang, umur berbunga, umur panen, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, panjang buah per buah, diameter buah dan jumlah buah sisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengaruh interaksi POC air limbah budidaya ikan lele dan NPK organik memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Perlakuan terbaik adalah pemberian kombinasi POC air limbah budidaya ikan lele 200 ml/l dan NPK organik 30 g/tanaman. Pengaruh utama POC air limbah budidaya ikan lele memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Perlakuan terbaik adalah pemberian POC air limbah budidaya ikan lele 200 ml/l. Pengaruh utama NPK organik memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Perlakuan terbaik adalah pemberian NPK organik 30 g/tanaman.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2022-07-01

How to Cite

Faisal, M., & Baharuddin, R. (2022). Pengaruh POC Air Limbah Budidaya Ikan Lele dan NPK Organik terhadap Pertumbuhan serta Produksi Pare (Momordica charantia L.). Jurnal Agroteknologi Agribisnis Dan Akuakultur, 2(2), 83–94. https://doi.org/10.25299/jaaa.v2i2.11182