Pengaruh Hidrotopografi dan Peruntukan Lahan Terhadap Saluran Tersier Daerah Rawa Pinang Dalam

The Effect of Hydrotopography and Land Use on Tertiary Canal in Rawa Pinang Dalam

Authors

  • Henny Herawati Universitas Tanjungpura
  • Eko Yulianto Universitas Tanjungpura
  • Azmeri Universitas Syiah Kuala

DOI:

https://doi.org/10.25299/saintis.2020.vol20(01).4698

Keywords:

Rawa, Tata Air, Jaringan, Drainase, Pasang Surut

Abstract

[ID] Daerah Rawa Pinang Dalam merupakan bagian dari daerah rawa di kawasan Pinang Komplek yang berada di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Tinggi muka air tanah Daerah Rawa Pinang Dalam dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Daerah Pinang Dalam diusahakan oleh penduduk sebagai lahan pertanian. Namun hasil produksi pada daerah ini belum optimal yang disebabkan oleh belum baiknya jaringan tata air, dimana sebagian besar daerah tersebut merupakan daerah genangan, sering mengalami banjir pada musim penghujan serta mengalami kekeringan pada musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan pengaruh hidrotopografi lahan terhadap saluran tersier, sehingga dapat diperoleh dimensi saluran tersier sesuai dengan peruntukan lahan di daerah rawa Pinang Dalam. Data primer pada penelitian ini yaitu data hidrometri dan data pasang surut, sementara data sekunder yang digunakan yaitu data hidrologi dan data topografi serta peta-peta yang diperlukan dalam analisis hidrotopografi. Data tersebut merupakan dasar dalam melakukan kajian dan analisis hidrometri dan topografi yang diperlukan untuk mengetahui hidrotopografi lahan dengan memperhatikan peruntukan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis hidrotopografi lahan di daerah rawa Pinang Dalam terdiri dari jenis hidrotopografi B, C dan D. Berdasarkan jenis hidotopografi dan peruntukan lahan, terdapat kriteria tertentu mengenai kedalaman optimum untuk saluran tersier dalam sebuah jaringan tata air. Saluran tersier yang diperuntukkan sebagai lahan perkebunan sebaiknya diupayakan untuk memiliki kedalaman yang dapat mempertahankan muka air tanah dalam kisaran 60 hingga 90 centimeter, sementara elevasi muka air untuk tanaman padi sawah dipertahankan setinggi mungkin dengan kedalaman perakaran minus (-)10 sampai dengan -30 centimeter.

[EN] The Pinang Dalam swamp area is a part of Pinang Komplek swamp area which is located in Kubu Raya Regency, West Kalimantan Province. Groundwater table in Pinang Dalam swamp area is affected by tides. Pinang Dalam area is cultivated by the population as agricultural land. But the production results in this area are not optimal due to the lack of a good water system, where most of the area is inundated, often experiences floods during the rainy season and experiences drought in the dry season. This research aims to identify the type and effects of land hydrotopography on the tertiary channel, thus the dimension of tertiary channel that is suitable for the allocated land use is obtained. The primary data in this study are hydrometric and tidal data, while secondary data used are hydrological and topographic data and maps needed in hydrotopographic analysis. These data are the basis for conducting studies and analysis of hydrometry and topography needed to the hydrotopography of land while taking the land use into account. The results showed that the hydrotopographic type of land in the Pinang Dalam swamp area consisted of hydrotopographic types B, C and D. Based on the hydotopography type and land use, there are certain criteria regarding the optimum depth for tertiary channels in a water system. Tertiary canals on land allocated as plantation area should be striven to have a depth that can maintain water table in the range of 60 to 90 centimeters, while the water level elevation for lowland rice plants should be maintained as high as possible with a rooting depth of minus (-) 10 to -30 centimeters.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Haryono, “Kondisi dan Potensi Lahan Rawa di Indonesia,” in Lahan Rawa Lumbung Pangan Masa Depan Indonesia, Edisi ke-2., Budiman, H. Syahbuddin, and R. Hermawanto, Eds. Jaka: IAARD Press, 2013.

W. Sudana, “Potensi dan prospek lahan rawa sebagai sumber produksi pertanian,” Anal. Kebijak. Pertan., vol. 3, pp. 141–151, 2005.

D. Kimpraswil, Tinjauan Umum Pengembangan Rawa dan Pantai di Indonesia Permasalahan dan Prespektif ke Depan. Jakarta: Departemen Kimpraswil, 2010.

M. Noor, “Lahan Rawa,” 2004.

Kementerian PU, Pengembangan Daerah Rawa dengan Cara Reklamasi. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum, 2005.

D. Nazemi, A. Hairani, and Nurita, “Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Rawa Pasang Surut Melalui Pengelolaan Lahan dan Komoditas,” Agrovigor, vol. 5, no. 1, pp. 52–57, 2012.

H. Herawati, “Pengaruh Perubahan Regime Aliran Dan Kenaikan Permukaan Laut Terhadap Hidrotopografi Pada Irigasi Pasang Surut,” Diponegoro, 2017.

H. Herawati, “Kajian Sistem Tata Air di Petak Tersier Daerah Rawa Pinang Komplek Dalam Rangka Peningkatan Produktivitas Pertanian,” pontianak, 2010.

V. T. Chow, Open Channel Hydraulics. Mc Graw-Hill Kogakusha, Ltd ., 1989.

B. Wignyosukarto, Dasar Ilmiah Untuk Pengembangan Lahan Pasang Surut. Yogyakarta: Group Sumberdaya Air Laboratorium Hidraulika Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, 2000.

Istiarto, Simulasi Aliran 1-Dimensi dengan Bantuan Paket Program Hidrodinamika HEC-RAS, no. 2. Yogyakarta, 2012.

Departemen PU, “Pekerjaan Detail Desain Penyempurnaan Jaringan Reklamasi Rawa DR. Pinang Kompleks 3995 Ha Kabupaten Kubu Raya,” Pontianak, Kalimantan Barat, 2008.

Khairullah, “Klasifikasi Iklim Oldeman : Teori Dan Penerapannya,” 2009.

B. T. Widyantoro, “Karakteristik Pasang Surut Laut Di Indonesia ( Indonesian Ocean Tidal Characteristics ),” Ilm. Geomatika, vol. 20, no. 1, pp. 65–72, 2014.

Departemen PU, Manual Perencanaan Teknis jaringan Reklamasi Rawa dan Tambak. Jakarta: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum, 2007.

Departemen PU, Scheme Document : Integrated Swamps Development Project IBRD Loan 3755-IND. Pontianak, Kalimantan Barat: Departemen Pekerjaan Umum Kantor Wilayah Propinsi Kalimantan Barat Proyek Pengembangan Daerah Rawa (P2DR), 1996.

M. S. Imanudin, M. E. Armanto, and R. H. Susanto, “Developing Strategic Operation of Water Management in Tidal Lowland Agriculture Areas of South Sumatera, Indonesia,” in JSPS-VCC Core University Program Internasional Seminar on Wetland & Sustainability, 2009, pp. 1–15.

Downloads

Published

2020-04-25

Issue

Section

Articles