Natijah: Jurnal Pengabdian Pendidikan Islam

Pelatihan Metode Saminiyyah (8 Langkah Praktis) Untuk Pemberantasan Buta Aksara Arab

2023-08-22T10:22:54+07:00

Fenomena yang terjadi pada masyarakat, baik desa maupun di kota, banyak sekali orang tua yang buta aksara Al-Qur‟an, jumlah buta aksara Alqur’an lebih banyak ibu-ibu atau kaum perempuan dibanding laki-laki. Padahal posisi perempuan sebagai ibu di lingkungan rumah tangga dilihat dari segi tanggung jawab pemeliharaan dan pendidikan anak merupakan pusat pendidikan yang menentukan masa depan bangsa. Tujuan dari PkM ini adalah membekali para peserta pelatihan dengan kemampuan menggunakan metode Saminiyyah dalam rangka pemberantasan buta aksara Arab untuk para pemula dewasa di Desa Teluk Mega Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Kegiatan PkM dislaksanakan dalam bentuk pelatihan yang dikemas dalam bentuk training for trainer. Kegiatan PkM ini telah terlaksana dengan sambutan antusias dari pemerintah kecamatan. Adapun pembekalan yang disampaikan adalah seputar mengenal karakteristik metode Saminiyyah dan strategi penggunaannya.

Penyuluhan Urgensi Pendidikan Agama Islam Bagi Masa Depan Remaja Muslim

2024-02-24T03:31:50+07:00

Dewasa ini remaja sering mengalami goncangan yang sangat luar biasa. Terutama ketika adanya media sosial. Tidak jarang para remaja kehilangan identitasnya sebagai seorang muslim. Dalam situasi demikian, tentu dibutuhkan sentuhan-sentuhan yang santun agar para remaja bisa memahami dirinya bahwa ia adalah masyarakat global dan sekaligus ia juga adalah seorang muslim. Itulah sebabnya pengabdian ini dilakukan. Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini adalah dengan memberikan penyuluhan terhadap para remaja muslim. Untuk mengetahuai hasil dari penyuluhan, dilakukan pengamatan saat acara sampai selesai acara. Adapun hasil dari penyuluhan ini adalah terbentuknya kesadaran para remaja betapa pentingnya agama Islam sebagai bekal dalam kehidupan. Para remaja juga sudah memahami bahwa tanggungjawab pendidikan agama Islam itu tidak hanya bertumpu kepada guru di sekolah, tetapi juga oleh orangtua dan masyarakat. Sekolah, keluarga, dan masyarakat tentu harus bersinergi supaya para generasi muslim bisa dibina dengan sebaik-baiknya. Upaya-upaya penyuluhan seperti ini sangat penting untuk digalakkan agar para remaja terus mendapat pencerahan sehingga mereka tidak lalai dengan hiruk pikuk dunia. Para remaja tentu boleh untuk sibuk mencari dunia, tetapi agama Islam tetap menjadi petunjuk arah yang harus digelorakan dalam diri.

Implementasi Alat Permainan Edukatif Berbasis Kearifan Lokal bagi Guru di Lembaga PAUD

2024-02-24T10:41:53+07:00

Cara belajar anak melalui bermain pada intinya melakukan kegiatan belajar melalui permainan yang bersifat mendidik dan terarah. Dalam belajar melalui bermain di PAUD, anak dibawa kepada suatu kondisi permainan yang sangat bervariasi. Pendidikan anak usia dini juga mengenalkan bagaimana kelak anak mampu mengenal lingkungan alam, lingkungan sosial, peranan masyarakat, dan menghargai keragaman sosial dan budaya serta mampu mengembangkan konsep diri, sikap positif terhadap belajar, kontrol diri, dan rasa memiliki. Maka sudah selayaknya jika kekayaan alam dan kearifan budaya lokal menjadi salah satu bagian dari kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan di layanan program pendidikan anak usia dini (PAUD). Tujuan kegiatan ini membantu guru PAUD dalam rangka menyediakan alat permainan edukatif (APE) berbasis kearifan lokal khususnya anak mampu untuk mengenal alat permainan daerah setempat sehingga alat permainan daerah setempat tersebut mampu untuk mengembangkan dan menstimulasi seluruh aspek kecerdasan yang masing-masing dimiliki oleh anak. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yakni dengan metode ceramah, demonstrasi dan cipta produk. Adapun hasil kegiatan tergambar dari kreativitas dan inovasi guru dalam membuat APE permainan tradisional dengan keunikan cara bermain.