JURNAL MEDIAM

Pengenalan Kekerasan Berbasis Gender Online pada Siswa SMK Negeri 2 Pekanbaru

2024-01-15T13:52:46+07:00

Pengabdian ini dilatarbelakangi oleh kondisi lapangan terkait kekerasan saat ini yang berdasarkan Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional Tahun 2021 yang dilakukan KemenPPPA dan BPS, sebanyak 8,7% perempuan berumur 15-64 tahun pernah mengalami pelecehan seksual secara online sejak berumur 15 tahun dan 3,3% perempuan mengalaminya dalam setahun terakhir. Gambaran serupa dicatatkan Komnas Perempuan di Data Catatan Tahunan 2022 yang menunjukkan Laporan kasus KBGO menempati posisi tertinggi dalam pengaduan ke Komnas Perempuan di ranah publik, yakni mencakup 69% dari total kasus. Perhatian dan solusi masyarakat dalam penanganan KBGO masih tergolong sangat rendah, padahal KBGO yang tidak segera ditangani akan berdampak negatif pada berbagai kondisi. Patriarki yang sangat kuat di negara ini menyebabkan munculnya stigma bahwa perempuan adalah korban sedangkan laki-laki adalah pelaku. hal ini menyebabkan keengganan laki-laki untuk melapor apabila dirinya menjadi korban kekerasan, karena bisa jadi danggap mengada-ada, diremehkan, atau dianggap lemah. Penyebab lain adalah kurangnya literasi mengenai apa saja yang termasuk kekerasan seksual berbasis gender. Hal inilah yang menjadikan dasar untuk melakukan penyuluhan di sekolah yang mayoritas siswanya adalah laki-laki, yaitu SMKN 2 Pekanbaru

Literasi Digital Sebagai Langkah Menghindari Hoaks Bagi Remaja

2024-04-02T08:35:54+07:00

Perkembangan teknologi berpengaruh besar kepada pengguna sehingga pengguna harusmampu memanfaatkan internet dengan bijak. Di Indonesia sudah banyak masyarakatyang menggunakan internet dalam aktivitas sehari-hari. Begitu pula dengan Masyarakat Provinsi Riau pun sudah sangat akrab dengan penggunaan internet, namun tingkat literasidigital Provinsi Riau masih berada dibawah rata-rata se-Indonesia. Sehingga sangat diperlukan peningkatan kemampuan literasi bagi masyarakat Riau, khususnya remajaatau pelajar yang kini menjadi pengguna internet terbanyak. Dalam Upaya mewujudkanMasyarakat digital, di bangku sekolah telah dihadirkan kegiatan ekstrakurikuler siberkreasi. Kegiatan literasi digital ini bertujuan untuk meningkatkan kecakapan literasidigital para pelajar. Kegiatan ini juga mendukung kegiatan pengabdian Masyarakat yang telah dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan. Penyuluhan kepada para siswa-siswi SMA Negeri 10 Pekanbaru telah dilaksanakan dan materi penyuluhan yang disampaikan sudahdisesuaikan dengan kebutuhan peserta dalam permasalahan untuk menghindari beritabohong atau hoaks yang dapat mengancam remaja sebagai pengguna aktif internet. Hasil yang dicapai setelah kegiatan ini dilakukan yaitu dapat membantu meningkatkanpemahaman remaja khususnya siswa-siswi SMA Negeri 10 Pekanbaru menjadi remajacakap digital.