https://journal.uir.ac.id/index.php/koba/issue/feed KOBA 2023-12-04T00:07:03+07:00 Hengki Satria hengkisatria@edu.uir.ac.id Open Journal Systems <p>KOBA adalah jurnal ilmiah berkala yang ditujukan untuk mempublikasikan karya ilmiah hasil penelitian, pengembangan dan studi pustaka di bidang pendidikan seni drama, tari dan musik serta meneliti kebudayaan dan kearifan lokal. KOBA mulai terbit dari Oktober 2015. KOBA terbit dua kali setahun yaitu pada bulan April dan Oktober.</p> https://journal.uir.ac.id/index.php/koba/article/view/15130 Makna Simbolik Gondang Burogong Ditinjau Dari Variabel Instrumen Dan Fungsinya 2023-12-03T23:42:01+07:00 Armansyah Anwar armandrambah@gmail.com <p>This research aims to explain things related to the symbolic meaning of gondang burogong in the Malay community of Pasir Pengaraian. The theory used in this research is as stated by John E. Kaemmer and Geertz. In its explanation, this research uses a qualitative approach using ethnomusicological theory. The results of the study show that gondang burogong has become an identity or symbolic meaning for the Malay community of Pasir Pengaraian wherever they are. This can be seen when they carry out various cultural arts activities, especially at wedding ceremonies. Thus, it can be concluded that the existence of gondang burogong has made a real contribution to the community that owns it. Therefore, it must be maintained and preserved so that the various uniqueness and meanings contained in it are not lost over time.</p> 2023-12-04T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 https://journal.uir.ac.id/index.php/koba/index https://journal.uir.ac.id/index.php/koba/article/view/15131 Tata Teknik Pentas Pertunjukan “Padang Perburuan” Sanggar Teater Selembayung Kota Pekanbaru 2023-12-03T23:47:11+07:00 Ekky Andika ekkyandika@gmail.com Muslim Muslim muslim@edu.uir.ac.id <p>Penelitian ini tentang Tata Teknik Pentas Pertunjukan “Padang Perburuan Sanggar Teater Selembayung Kota Pekanbaru Propinsi Riau. Sebagai salah satu daerah yang mengembangkan seni teater, dapat dilihat dari sarana dan prasarana untuk generasi muda yang menggeluti dunia teater. Adanya perguruan tinggi yang berbasis seni menambah kualitas dan kuantitas perkembangan teater. Meskipun, dalam beberapa tahun ini terjadi penurunan jumlah peminat, dan itu sangat berpengaruh pada jumlah aktor-aktris teater, sehingga menyulitkan proses produksi, bahkan berkurangnya jumlah pertunjukan semakin susutnya tingkat kepedulian masyarakat terhadapa seni pertunjukan teater. Namun eksistensi dan perkembangan teater masih tinggi. Melihat situasi ini, menggugah keinginan penulis untuk meneliti pertunjukan teater dari salah satu sanggar di kota Pekanbaru. Yang penulis anggap sebagai salah satu sanggar produktif. Melakukan proses dengan karya-karya terbaru, baik karya naskah yang ada dan populer, maupun karya eksperimental dan riset. Karya eksperimental dan riset yang akan diteliti tersebut adalah karya “Padang Perburuan yang disutradarai oleh Fedli Azis, pimpinan sanggar teater Selembayung kota Pekanbaru yang telah dipentaskan dibeberapa kota diantaranya Pekanbaru, Tembilahan, Rengat, Jambi, Bagan Siapi-api, Palembang dan Bengkulu. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah : Bagaimana Tata Teknik Pentas Pertunjukan “Padang Perburuan” Sanggar Teater Selembayung Kota Pekanbaru? Berdasarkan pada permaslahan yang dikaji, maka penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan estetis data yang dihasilkan berupa data deskriptif. Subjek penelitan berjumlah 5 orang sebagai narasumber. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kesimpulan pengemasan karya “Padang Perburuan” ini disesuaikan dengan konsepsi seni pertunjukan modern dengan dekorasi, kostum, tata cahaya, tata suara, yang berangkat dari spirit lokalitas, seperti seni silat, dan sastra lisan.</p> 2023-12-04T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 https://journal.uir.ac.id/index.php/koba/index https://journal.uir.ac.id/index.php/koba/article/view/15132 Pengajaran Seni Rupa Terapan Media Tanah Liat di kelas VII.4 SMP N 26 Pekanbaru Provinsi Riau 2023-12-03T23:52:17+07:00 Hengki Satria hengkisatria@edu.uir.ac.id Yahyar Erawati yahyar@edu.uir.ac.id Nurasia Susan yahyar@edu.uir.ac.id <p>Pendidikan seni terbentuk dari kata pendidikan dan seni. Seni merupakan hasil usaha penemuan kebutuhan manusia untuk mengungkapkan perasaan. Dalam pengajaran seni rupa guru memiliki peran utama dalam menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya, yakni memberi pengetahuan (koknitif), sikap dan nilai (afektif) dan keterampilan (psikomotorik). Dengan kata lain tugas dan peran peserta didik yang utama terletak dibidang pengajaran. Pengajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karna itu seorang guru dituntut untuk dapat mengolah (manajemen) kelas, menggunakan metode mengajar, strategi mengajar, maupun sikap dan karakteristik pendidikan dalam mengolah proses belajar mengajar yang afektif, mengembangkan bahan ajar yang baik, dan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menyimak pelajaran yang menguasai tujuan pendidikan yang harus mereka capai. hasil pengamatan yang dilakukan di SMP N 26 Pekanbaru Provinsi Riau di kelas VII.4 terdapat suatu masalah dalam pembelajaran Seni Rupa Terapan yaitu banyak siswa yang masih bermain-main dalam proses belajar mengajar berlangsung di karenakan guru kurang menegur siswa, akan tetapi hasil belajar siswa dapat memenuhi KKM karena pelajaran Seni Rupa Terapan ini merupakan pelajaran yang sangat digemari oleh siswa di kelas VII.4. Maka dari itu penulis tertarik meneliti pada materi pengajran Seni Rupa Terapan di kelas VII.4 dikarenakan siswanya yang kreatif dalam berkreasi Seni Rupa Terapan. Penelitian ini dilakukan menggunakan penelitian kualitatif karena merupakan studi mendalam menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari guru-guru yang mengajar di kelas VII.4 SMP N 26 Pekanbaru Provinsi Riau yaitu menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Populasi dan sampel yang peneliti ambil yaitu kelas VII.4 yang berjumlah 38 orang siswa dan 1 orang guru Seni Budaya. Berdasarkan data yang telah dianalisiskan, dipaparkan pada BAB II maka dapat diambil kesimpulan pada pengajaran Seni Rupa Terapan ini guru berpedoman kepada Kurikulum, Silabus dan RPP, dan di dalam RPP tersebut terdapat Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi/ Penilaian.</p> 2023-12-04T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 https://journal.uir.ac.id/index.php/koba/index https://journal.uir.ac.id/index.php/koba/article/view/15133 Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Etika Dan Profesi Pendidikan Di Program Studi Pendidikan Sendratasik Universitas Islam Riau 2023-12-03T23:56:59+07:00 Fatia Kurniati fatiakurniati@edu.uir.ac.id Syefriani Syefriani syefriani@edu.uir.ac.id <p>Karakter merupakan hal yang selalu dikaitkan dengan watak, akhlak, sikap, etika dan juga moral. Pendidikan karakter menjadi pendidikan yang perlu diajarkan kepada para peserta didik tidak hanya di sekolah namun hingga ke perguruan tinggi. Pentingnya pendidikan karakter untuk diajarkan dan ditanamkan melalui pembelajaran etika dan profesi pendidikan adalah sebagai upaya mempersiapkan guru profesional yang berkarakter dan berakhlak mulia. Melalui pendekatan pembelajaran kontekstual yang diintegrasikan nilai karakter dalam pembelajaran etika dan profesi pendidikan, tidak hanya tujuan pembelajaran atau nilai secara akademik yang mampu meningkat, namun juga pengembangan kualitas sikap diri para peserta didik.</p> 2023-12-04T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 https://journal.uir.ac.id/index.php/koba/index https://journal.uir.ac.id/index.php/koba/article/view/15134 Pertunjukan Silat Dua Puluh Satu Hari Dalam Tradisi Pernikahan Suku Melayu Di Desa Tanjung Medan Kecamatan Tanjung Medan Kabupaten Rokan Hilir 2023-12-04T00:00:34+07:00 Dara Rusmida dara771@guru.sma.belajar.id <p>Pertunjukan Silat Dua Puluh Satu Hari dalam Tradisi Pernikaham Suku Melayu di Desa Tanjung Medan Kecamatan Tanjung Medan Kabupaten Rokan Hilir. Berdasarkan bentuk pertunjukannya terdapat elemen-elemen atau unsur-unsur seni yang menjadi struktur sebuah pertunjukkan, diantaranya gerak, musik, desain lantai, properti, tata rias, kostum, tata cahaya dan pemanggungan. Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Pertunjukan Silat Dua Puluh Satu Hari dalam Tradisi Pernikahan Suku Melayu di Desa Tanjung Medan Kecamatan Tanjung Medan Kabupaten Rokan Hilir?. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui dan mendeskripsikan Pertunjukan Silat Dua Puluh Satu hari dalam Tradisi Pernikahan Suku Melayu di Desa Tanjung Medan Kecamatan Tanjung Medan Kabupaten Rokan Hilir. Teori yang peneliti gunakan yaitu teori Pertunjukan oleh Soedarsono. Metode yan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Pertunjukan Silat Dua Puluh Satu Hari masih ada sampai saat ini dan masih sering ditampilkan pada acara-acara besar. Silat Dua Puluh Satu Hari memiliki banyak gerakan, namun hanya beberapa gerakan silat yang biasa ditampilkan dalam pesta pernikahan. Gerakan tersebut terdiri dari Salam Pembuka, Tikam 3, Tikam 4, Tikam 5, Tikam Petak, Tikam Buang Luar, Tikam Buang Dalam, Tikam Tingkek Lutuik, Tikam Tangkok Kotiang, Serangan Bawah, Merebut Senjata/Pisau, Tikam Simbu, Menyerang dan Mempertahankan Obek. Alat musik yang dimainkan dalam pertunjukan Silat Dua Puluh Satu Hari adalah Calempong, Ogong dan Gondang (Katepak). Kostum yang digunakan adalah baju cekak musang sedangkan properti yang digunakan adalah pisau belati dan tali plastik.</p> 2023-12-04T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 https://journal.uir.ac.id/index.php/koba/index https://journal.uir.ac.id/index.php/koba/article/view/15135 Bentuk Silat Pangean Di Perkumpulan Pendekar Yakin Kelurahan Sialang Rampai Kecamatan Kulim Kota Pekanbaru 2023-12-04T00:07:03+07:00 Atika Putri Wardani atikaputri061200@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan mengetahui Bentuk Silat Pangean yang ada di Perkumpulan Pendekar Yakin Kelurahan Sialang Rampai Kecamatan Kulim Kota Pekanbaru. Teori yang digunakan pada bentuk silat menggunakan teori Mulyana (2013). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Silat Pangean menggunakan kostum atau baju kurung Melayu yang dilengkapi dengan kain sarung yang diikat kedipinggang dan memakai kopiah hitam. Bentuk silat pangean ini terdiri dari: 1). Sikap, yaitu terbagi dua yang pertama sikap dasar (sikap fisik) dan sikap rohani (kesiapan mental dan pikiran), 2). Kuda-Kuda, yaitu sikap dasar dalam silat pangean, 3). Sikap Pasang, pada silat pangean yaitu Tikam (menusuk) yaitu kombinasi dari sikap kuda-kuda, sikap tubuh dan lain-lain, 4). Gerak Langkah, pada silat Pangean yaitu Gerak Langkah <em>Ompek </em>(empat) yaitu gerakan kaki dengan melangkah maju atau mundur sebanyak empat langkah dan kombinasi dengan gerakkan tangan, 5). Serangan, pada silat pangean yaitu gerak <em>Sembu </em>(menyambar) dan <em>Mamopek </em>(Tangan yang menyerupai pedang).</p> 2023-12-04T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 https://journal.uir.ac.id/index.php/koba/index