Upaya Pelestarian Tari Zapin Bagan Di Desa Bagan Punak Bagan Siapi-api Kabupaten Rokan Hilir Provinsi riau

Abstract

Kebudayaan dan kesenian sudah ada sejak dahulu kala, salah satu kesenian yang masih bertahan saat ini terdapat di Desa Bagan Punak Bagan Siapi-api Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau yaitu Tari Zapin Bagan yang sudah dikenal sejak tahun 1960-an. Pada awalnya tarian ini bernama Zapin Lenggang Kangkung Langkah 12, dinamakan demikian karena lenggangan tangan penari yang seperti tumbuhan kangkung dan terdiri dari 12 ragam gerak. Zapin Bagan sudah dikenal dikalangan masyarakat Bagan Siapi-api, namun tetap harus ada langkah-langkah yang dilakukan agar tari Zapin Bagan dapat terjaga dalam waktu yang lama. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Upaya pelestarian yang sudah dan masih dilakukan adalah: 1) Mendirikan Sanggar sebagai wadah untuk mengajar dan belajar kesenian- kesenian yang ada di Kabupaten Rokan Hilir, khususnya tari Zapin Bagan. 2) Mengajarkan Tari Zapin Bagan kepada generasi muda yang sudah dilakukan secara turun temurun, Muhammad Tabah adalah penerus yang saat ini mengajarkan tari Zapin Bagan ke anggota sanggarnya yaitu anak-anak sekolah dasar, latihan dilakukan di Sanggarnya yang bernama Sanggar Sinar Rokan. 3) Melakukan pertunjukan Tari Zapin Bagan secara berkala di Kabupaten Rokan Hilir. Sebelum adanya Pandemi Covid-19, pertunjukan Tari Zapin Bagan sering dipertunjukkan pada acara nikah kawin, sunat rosul dan acara-acara lainnya. 4) Menumbuhkan kecintaan kepada masyarakat pada tari Zapin Bagan agar masyarakat Bagan Siapi-api Kabupaten Rokan Hilir merasa bangga memiliki tari Zapin Bagan tersebut. Namun masih ada beberapa upaya pelestarian yang ingin dilaksanakan tapi belum terlaksana dikarenakan adanya kendala keuangan dan kurangnya dukungan.