KEBERADAAN KESENIAN GUBANO BADIKIU DI DESA PULAU GADANG KECAMATAN XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

Authors

  • Tiara Hanum Universitas Islam Riau, FKIP Sendratasik
  • Tengku Ritawati Universitas Islam Riau, FKIP Sendratasik
  • Hengki Satria Universitas Islam Riau, FKIP Sendratasik

DOI:

https://doi.org/10.25299/koba.2022.12772

Keywords:

keberadaan, kesenian gubano badikiu, esetetis, etis, religi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan kesenian gubano badikiu di Desa Pulau Gadang Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori menurut Soren Kierkegaard (dalam F. Budi Hardiman, 2007:251), yang membahas tentang tiap eksistensi atau keberadaan memiliki ciri khas, yang telah mengklarifikasikan menjadi 3 tahap, yakni tahap estetis (the aesthetic stage), etis (the ethical stage), dan religi (the religious stage). (1) tahap estetis yaitu bahwa manusia estetis memiliki jiwa dan pola hidup berdasarkan keinginan-keinginan pribadinya, naluriah dan perasaannya yang mana tidak mau dibatasi, (2) tahap etis yaitu manusia melihat norma sebagai suatu hal yang dibutuhkan dalam kehidupannya, dan (3) tahap religi membahas tentang yang berhubungan dengan tahap keimanan yaitu tahap Religius yang merupakan tahapan tertinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 4 orang. Hasil penelitian keberadaan kesenian gubano badikiu adalah sebagai berikut: (1) keberadaan kesenian gubano badikiu dalam penyajian tahap estetis untuk menghibur dan menyemarakkan suatu acara seperti penyambutan tamu kehormatan, arak-arakkan pernikahan, syukuran atau hajatan, dan acara- acara lainnya, (2) keberadaan kesenian gubano badikiu dalam penyajian tahap etis yaitu menyampaikan amanah dan pesan-pesan memalui syair yang disampaikan agar masyarakat dapat menerapkan kebaikan itu dikehidupan sehari- harinya, dan (3) keberadaan kesenian gubano badikiu dalam penyajian tahap religi yaitu dapat membentuk karakter seseorang karena pesan-pesan didalam syair tersebut terdapat do’a-do’a yang menjadi teladan atau cerminan masyarakat. Tujuan adanya kesenian ini untuk membudayakan kegiatan kesenian yang berlandaskan agama ditengah masyarakat yang masih kurang pengetahuannya mengenai agama dan tradisi.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-10-31