PROSESI NAIK BUAI PADA TRADISI MASYARAKAT LANGGAM KABUPATEN PELALAWAN: KAJIAN NILAI MORAL

Authors

  • Nur Islami Universitas Islam Riau, FKIP, Prodi Sendratasik, Pekanbaru, Indonesia
  • Evadila Universitas Islam Riau, FKIP, Prodi Sendratasik, Pekanbaru, Indonesia

Keywords:

Nilai Moral, Tradisi, Naik Buai

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah, mengetahui prosesi naik buai pada tradisi masyarakat Langgam Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau dari kajian nilai moral. Pada tradisi naik buai, terdapat nilai-nilai moral yaitu: salah satunya mengenai local genius adat masyarakat Langgam yang sesuai dengan ajaran-ajaran agama Islam. Teori nilai moral menurut Nurgiyantoro (2013). Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pada tradisi naik buai terdapat nilai-nilai moral yang dikategorikan kedalam: 1) hubungan diantaranya hubungan makhluk hidup dengan Sang Pencipta, diketahui dari kegiatan sekepal tanah masjid, yang bermakna mendidik anak sedini mungkin agar ia rajin melaksanakan shalat wajib lima waktu secara berjamaah di masjid dan rajin mengaji, akhlak yang baik, serta melaksanakan ibadah haji ke Mekkah; 2) hubungan sesama makhluk hidup, ditandai melalui simbol Limau Mentimun (Jeruk Nipis), Kasai Putih, Pisau tajam yang mengandung makna penghormatan terhadap bidan kampung; 3) hubungan makhluk hidup dengan dirinya sendiri, yaitu: lilin sebagai penerang yang bermakna dalam kehidupan diharapkan anak dapat menjadi penerang atau memberi manfaat bagi manusia lain di mana ia tinggal nantinya: 4) hubungan makhluk hidup dengan lingkungan, dengan menggunakan alam setangkai mayang pinang dengan harapan agar anak menjadi manusia yang disenangi, disegani dan dikagumi oleh masyarakat sampai dia besar dan dewasa serta menjadi tokoh bagi masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-04-26