PERBANDINGAN AKTIFITAS ANTIOKSIDAN TERHADAP BIJI BUNGA MATAHARI (Halianthus Annuus L.) DENGAN TUMBUHAN LAINNYA

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TERHADAP BIJI BUNGA MATAHARI (Halianthus annuus L.) DENGAN TUMBUHAN LAINNYA

Authors

  • Aisyah Meisya Putri Universitas Islam Riau

DOI:

https://doi.org/10.25299/jrec.2020.vol2(2).5667

Keywords:

biji bunga matahari, antioksidan, DPPH.

Abstract

Bunga matahari (Halianthus annuus L.) adalah bunga yang banyak dikomsumsi oleh masyarakat dunia. Bagian yang dikomsumsi dari bunga matahari adalah biji dari bunganya. Biji bunga matahari memiliki banyak kandungan bermanfaat di dalamnya, seperti nilai gizi yang tinggi, menjadi sumber nutrisi lemak tak jenuh yang baik, protein, senyawa anorganik, vitamin E, senyawa fitokimia, dan kandungan zat fenolik yang tinggi, terutama asam klorogenik (CGA) yang muncul dalam bentuk kompleks atau terikat dengan protein. Antioksidan adalah molekul yang dapat memperlambat atau mencegah terjadinya proses oksidasi bahan kimia lainnya. Pengujian antioksidan di laboratorium pada umumnya menggunakan metode pembersihan radikal DPPH atau peredaman radikal bebas DPPH (1,1-diphenyl-2- picrylhydrazyl).  Aktivitas antioksidan dinyatakan dengan nilai IC50 dengan satuan µg/mL. IC50 merupakan nilai yang menunjukan kemampuan penghambatan proses oksidasi sebesar 50% suatu konsentrasi sampel (ppm). Hasil dari analisis dan review beberapa jurnal diketahui bahwa biji bunga matahari memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibanding biji wijen dan buah purnajiwa, tetapi lebih rendah daripada buah zaitun, kelapa, dan biji kopi robusta.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arantika, O., dan Suhartiningsih. 2018. Pengaruh Proporsi Biji Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) dan Bunga Kenanga (Cananga odorata) Terhadap Sifat Fisik Masker Tradisional. E-Journal. 7(1) : 92-98.
Islam, R. T., Hossain, M. M., Majumder, K., dan Tipu, A. H. 2016. In Vitro Phytochemical Investigation of Helianthus annuus Seeds. Bangladesh Pharmaceutical Journal. 19(1) : 100-105.
Karafyllakis, D., van der Groot, A. J., dan Nikiporadis, C. V. 2019. Multicomponent Emulsifiers from Sunflower Seeds. Current Opinion in Food Science. 29 : 35-41.
Menzel, C., Gonzales-Martinez, A. J., Chiralt, A., dan Vilaplana, F. 2019. Antioxidant Starch Films Containing Sunflower Hull Extracts. Carbohydrat Polymers. 214 : 142-151.
Purwanto, D., Bahri, S., dan Ridhay, A. 2017. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah Purnajiwa (Kopsia arborea Blume). KOVALEN. 3(1) : 24-32.
Susanti, Y., purba, A. V., dan Rahmat, D. 2020. Nilai Antioksidan dan SPF dari Kombinasi Minyak Biji Wijen (Sesamum indicum L.) dan Minyak Biji Bunga Matahari (Helianthus annuus L.). Majalah Farmaseutik. 16(1) : 107-110.
Wanjari, N., dan Waghmare, J. 2015. Phenolic and Antioxidant Potential of Sunflower Meal. Pelagia Research Library. 6(4) : 221-229.
Wigati, E. I., Pratiwi, E., Nissa, T. F., dan Utami, N. F. 2018. Uji Karakteristik Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Biji Kopi Robusta (Coffea canaphora pierre) dari Bogor, Bandung, dan Garut dengan Metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi. 8(1) : 59-66.
Yuniarti, E.Y.W., Saraswati, T. R., dan Kusdiantini, E. 2018. Aktivitas Antioksidan Berbagai Minyak Edible Menggunakan Metode DPPH. Buletin Anatomi dan Fisiologi. 3(1) : 85-88.
Zoumpoulakis, P., Sinanoglou, V. J., Siapi, E., Heropoulus, G., dan Proestos, C. 2017. Evaluating Modern Techniques for The Extraction and Characterisation of Sunflower (Hellianthus annuus L.) Seeds Phenolics. Antioxidants. 6 (46) : 1-10.

Downloads

Published

2020-10-31

Issue

Section

Articles