RELIGIUSITAS DAN KECEMASAN KEMATIAN PADA DEWASA MADYA
Keywords:
religiusitas, kecemasan kematian, dewasa madyaAbstract
Middle adulthood has age range between 40-60 years and characterized by physical caused by biological changes such as generativity and health problems. When health decreases, individuals tend to feel more concerned about death. Death anxiety increases at this age compared to other ages. One of the effective strategies in dealing with death anxiety is to increase religiosity. The sampling technique used was incidental sampling. The total sample consisted of 60 middle-aged individuals (35 men and 25 women). Data were collected using the MRPI scale and Templer's Death Anxiety Scale. The results of data analysis using Spearman correlation technique showed correlation coefficient (r) = -0.461 with a significance value (p) = 0.004 (p <0.05) thus meant that there was negative correlation between religiosity and death anxiety in middle adulthood. This indicated that the higher the religiosity score, the lower the death anxiety score, and vice versa. Therefore, it can be concluded that religiosity is significantly correlated to death anxiety in middle-aged individuals.
Keywords : Religiosity, death anxiety, middle adulthood
AbstrakMasa dewasa madya biasa disebut dengan masa paruh baya atau masa peralihan dari dewasa awal menuju dewasa akhir yang memiliki rentang usia antara 40–60 tahun. Masa ini ditandai oleh adanya perubahan-perubahan fisik dikarenakan terjadinya perubahan secara biologis seperti generativitas dan menurunnya kesehatan. Saat kesehatan menurun, maka individu merasa lebih memikirkan akan kematian. Kecemasan terhadap kematian menjadi lebih meningkat pada usia ini dibandingkan dengan usia lainnya. Salah satu strategi yang efektif untuk menghadapi kecemasan kematian adalah meningkatkan religiusitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan kecemasan kematian pada dewasa madya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah insidental sampling. Sampel penelitian berjumlah 60 individu dewasa madya (35 laki-laki dan 25 perempuan). Pengumpulan data menggunakan skala MRPI dan DAS. Analisis data menggunakan teknik korelasi Spearman yang menunjukkan nilai (r) = -0,461 p = 0,004 (p < 0,05) sehingga dapat diartikan bahwa terdapat hubungan negatif antara religiusitas dengan kecemasan kematian pada dewasa madya. Hal ini mengindikasikan semakin tinggi skor religiusitas maka semakin rendah skor kecemasan kematian, demikian juga sebaliknya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa religiusitas berkaitan dengan kecemasan kematian pada dewasa madya.
Kata kunci : religiusitas, kecemasan kematian, dewasa madya