Partisipasi Politik Pemilih Muda Dalam Pilkada Ditengah Pusaran Korupsi Kepala Daerah

(Studi pada Pilkada Provinsi Lampung Tahun 2024)

Authors

  • Bendi Juantara Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.25299/jkp.2024.vol10(2).19458

Keywords:

Partisipasi Politik, Pemilih Muda, Korupsi, Kepemimpinan Daerah

Abstract

The high number of corruption cases of regional heads in Lampung Province has threatened a crisis in the integrity of regional leadership. Based on the results of secondary data observations, it shows that regional heads in various regions in Lampung Province are caught in the KPK's OTT. Even though relevant stakeholders have made various preventive efforts to reduce the prevalence of corrupt practices, there are still problems and obstacles in law enforcement and abuse of authority. The general objectives of this research are; first, to see the extent to which massive regional head corruption practices occur in Lampung Province, second, the potential of young voters in the 2024 regional head election contestation in Lampung Province, third, the challenges of young voters in political participation amidst the maelstrom of regional head corruption. Researchers used a qualitative descriptive approach with data collection techniques through documents and literature study analysis. The research results show that after the implementation of the direct regional head election regulations in Lampung Province, 8 regional heads were involved in corruption cases. Corruption cases that hold regional heads hostage are a dilemma for young voters in determining their choice in the 2024 regional elections. On the one hand, based on age groups and generations, the large number of young voters (Millennials and Gen-Z) can contribute to the victory of regional heads, but on the other hand, voters' political participation It is doubtful that young people will be able to achieve their maximum due to the vortex of corruption holding regional heads hostage.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Dwiyanto, A. (2018). Administrasi Publik: Desentralisasi Kelembagaan Dan Aparatur Sipil Negara. UGM PRESS.

Fatkuroji, I., & Diana, S. (2021). Pilihan Publik Dalam Serial Kasus Korupsi Kepala Daerah. Integritas: Jurnal Antikorupsi, 7(2), 345-358.

Iqbal, M., & Sandria, A. (2020). Penataan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 6(2), 294-309.

Jati, W. R. (2012). Inkonsistensi paradigma otonomi daerah di Indonesia: Dilema sentralisasi atau desentralisasi. Jurnal konstitusi, 9(4), 743-770.

Juantara, B., & Bulan, I. (2020). Pendidikan Lingkungan Dan Jalan Tengah Kebijakan Sumber Daya Alam Di Indonesia. Sosiologi: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya, 22(1), 79- 90.

Maria, E., Halim, A., Suwardi, E., & Miharjo, S. (2019). Desentralisasi fiskal dan probabilitas terjadinya korupsi: Sebuah bukti empiris dari Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 22(1), 1-22.

Munthe, S., Warjio, W., & Kariono, K. (2018). Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah pada Penataan Kelembagaan Sekretariat Daerah. JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political Social UMA), 6(1), 38- 52.

Prianto, B. (2016). Partai Politik, Fenomena Dinasti Politik dalam Pemilihan Kepala Daerah, dan Desentralisasi. Publisia: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 1(2).

Putra, M. E. J. (2019). Larangan Oligraki Ekonomi dalam Alquran (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).

RB. Soemanto et. al, “Pemahaman Masyarakat Tentang Korupsi”, (Surakarta: Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, 2014), Jurnal: Yustisia, Vol. 31No. 1, Januari - April 2014, hal. 82

Setiyono, B. (2017). Memahami korupsi di daerah pasca desentralisasi: Belajar dari empat studi kasus. Politika: Jurnal Ilmu Politik, 8(1), 27-62.

Simatupang, P., & Akib, H. (2011). Efektivitas implementasi dan dampak kebijakan dalam konteks desentralisasi pemerintahan. Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik, 2(1).

Simanjuntak, K. M. (2015). Implementasi kebijakan desentralisasi pemerintahan di Indonesia. Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs Governance, 7(2), 111-130.

Sinaga, J. B. B. (2020). Evaluasi Kelembagaan Perangkat Daerah Kabupaten Kuningan. Jurnal Pemerintahan Dan Keamanan Publik (JP Dan KP), 83-105.

Sommaliagustina, D. (2019). Implementasi otonomi daerah dan korupsi kepala daerah. Journal of Governance Innovation, 1(1), 44-58.

Sommaliagustina, D. (2019). Implementasi Otonomi Daerah dan Korupsi Kepala Daerah. Journal of Governance Innovation, 1(1), 44-58.

Syauket, A. (2021). Buku Referensi dengan Judul" OCTOPUSSY Sinergi Penguasa dan Pengusaha Tipologi Gurita Korupsi di Banten".

Syauket, A., & Wijanarko, D. S. (2021). Jurnal Nasional dengan Judul" Negara Bayangan Cenderung Korupsi, Sisi Gelap Otonomi Daerah". Jurnal Manajemen Publik & Kebijakan Publik (JMPKP), 3(1), 34-42.

Wiguna, K. C. (2019). Pengaruh Korupsi Kepala Daerah Terhadap Komposisi Belanja Pemerintah Daerah Di Pulau Jawa (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Downloads

Published

2024-10-25

Issue

Section

Articles