Analisis Pola Pergerakan Penduduk dalam Mengkonsumsi Fasilitas Sosial di Kawasan Pinggiran Kota (Studi Kasus: Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar)
The Movement Pattern Analysis of Social FacilityConsumption in Suburban Area (Case Study: Siak Hulu District, Kampar Regency)
Keywords:
Kawasan Pinggiran Kota, Fasilitas Sosial, Konsumsi, Pola PergerakanAbstract
[ID] Lahan terbangun di kota semakin melebar melampaui batas administrasi kota karena semakin pesatnya pertumbuhan penduduk. Kota Pekanbaru juga mengalami hal yang sama sehingga daerah-daerah yang bukan termasuk wilayah administrasi Kota Pekanbaru pun ikut terkena imbasnya. Sebagian besar kawasan tersebut dijadikan tempat bergerak permukiman termasuk di daerah kecamatan Siak Hulu, sehingga kebutuhan akan aktifitas sosial masyarakat diduga tidak dapat terpenuhi secara optimal. Untuk mengidentifikasi pola pergerakan dalam mengkonsumsi fasilitas sosial di kawasan pinggiran Kota Pekanbaru diadakan penelitian kualitatif deskriptif bertujuan untuk menggali informasi dan pendapat dari responden di lokasi penelitian tentang alasan-alasan responden di suatu daerah permukiman yang terdapat di perbatasan dan pinggiran.Untuk analisis faktor pemilihan lokasi pemukiman digunakan metode pendekatan deduktif. Pendapat dominan dari responden merupakan cerminan lokasi yang paling ideal dan mengindikasikan bagaimana pola pergerakan mengkonsumsi yang dilakukan oleh masyarakat di permukiman pinggiran untuk kegiatan yang menggunakan fasilitas sosial. Sampel penduduk diperoleh dari rumah tangga yang ada di wilayah penelitian yaitu rumah tangga Desa Tanah Merah, Desa Pandau Jaya dan Desa Kubang Jaya. Desa-desa tersebut akan diobservasi dengan penyebaran kuesioner dengan teknik purposive random sampling yang artinya sample diambil secara acak untuk suatu tujuan. Tingkat keterkaitan (ketergantungan) antara kawasan pinggiran dengan kawasan pusat Kota Pekanbaru dalam mengkonsumsi fasilitas sosial yang berskala lebih kecil atau dalam lingkup desa, secara umum menunjukan proporsi yang relatif tinggi, hal ini ditunjukan dari besarnya persentase penduduk yang mengkonsumsi fasilitas pendidikan SMU, Perguruan Tinggi (PT)/ Akademi, fasilitas tersier dan sekunder, fasilitas rekreasi/liburan, yang persentasenya rata-rata lebih dari 30 %. Terdapat gejala bahwa penduduk kawasan pinggiran tidak selalu mengkonsumsi fasilitas sosial terdekat.
[EN] With existence of farm the need for, make farm is woke up in city growing intemperate melebar city administration, with growing fast its townee growth Pekanbaru then area that is not entered Administrasi region Pekanbaru city even also follows hit its glimpse because can be a large part of areas are referred made setlement place and aktivity social for society, entered in area district Siak Hulu. His Research is research qualitative descriptive that is bent on to dig information and opinion from responder in research location about responder reasons in a setlement area that existed in border and Suburban. factor analysis of settlement location choice are used deductive approach method, that is research that base theories that already exist and conducted verification. Dominant Opinion from responder is location reflection the most ideal and indication how pattern of consumption movement that conducted by society in setlement suburban in area of social. Intake sampel is conducted unutuk getting the picture of population situation that actually. Sampel resident is obtained/got from home doorstep that exist in research region that is household countryside Raddle, countryside Pandau Jaya and countryside Kubang Jaya. Referred will diobservasi with spreading quesioner with technique random purposive sampling with the meaning reading copy taken at random for a target. Where reading copy are disseminated at three countrysides referred with household amount entire as high as 15. 199 family heads with the average of 4 soul of doorstep per-houses. Dependability level (dependable) between boundary area and downtown area Pekanbaru in consumption of social facility that have the scale of smaller or in scope countryside, in general show proportion that relative high, this condition are pinpointed from level of resident percentage that consumption of education facility SMU, College)/Academy, tertiary facility and sekunder, recreation facilities/vacation, that its percentage average more than 30 %. There is symptom that resident of boundary area not always consume social facility closest.
Downloads
References
Budiono, Sugeng, Identifikasi Per-ilaku Perjalanan Penduduk Pinggiran Kota Bandung dalam Penggunaan Fasilitas Perkotaan, Tesis, Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, ITB, Bandung, 2006.
Catanese, Anthony J.,Urban Planning (Perencanaan Kota), Penerbit Erlangga, Jakarta, 1996.
Gasperz,Vincent, Analisis Kualitatif Untuk Perencanaan, Tarsito, Bandung, 1990.
Jayadinata, Johara T, Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan Dan Wilayah (Edisi Ketiga), ITB Press, Bandung, 1999.
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001, Pedoman Standar Pelayanan Minimal Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal Bidang Pe-nataan Ruang, Perumahan Dan Permukiman Dan Pekerjaan Umum.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009, Tentang Pedoman Penyerahan Prasara-na, Sarana, Utilitas Perumahan dan Permukiman di Daerah.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987, Tentang Penyerahan Prasarana Ling-kungan, Utilitas Umum, dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerinta Daerah.
Rachmalia R.S, R. Mega, Kekompakan Ruang dan Pengaruhnya Terhadap Pola Pergerakan Penduduk dalam Memanfaatkan Pelayanan Fasilitas (Studi Kasus: Kawasan Pinggiran Luar Kota Bandung), Skripsi, Teknik Planologi, ITB, Bandung, 2008.
Yunus, Hadi Sabari, Struktur Tata Ruang Kot, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005.
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright. This is an open access article which means that all content is freely available without charge to the user or his/her institution. Jurnal Saintis allows the author(s) to hold the copyright without restriction. The copyright in the text of individual articles (including research articles, opinion articles, and abstracts) is the property of their respective authors distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium. Users are allowed to read, download, copy, distribute, search, or link to full-text articles in this journal without asking by giving appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made.