RITUAL MENYIMAH KAMPUNG DI DESA DUDUN TUA PELANG KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Authors

  • koba sendratasik

Keywords:

Perkembangan, Perubahan, dan Ritual Menyimah Kampung

Abstract

Ritual Menyimah Kampung/pesimahan kampung/penyimahan nagori dengan menaruh harapan Negoghi awak aman dan jayo (negri aman dan berjaya). Kata Simah/Penyimahan/Pesimahan merupakan permohonan izin/permisi/pengusiran terhadap mahluk tak kasat mata. Dalam prose ritual terdapat beberapa tahapan yang terdiri dari Musyawarah Petinggi Kampung, himbau kampung, musyawarah kampung, betobo kampung, dan ritual kampung magih makan soko suliah (memberi makan kepada roh-roh dan benda-beda pusaka peninggalan nenek moyang). Dalam ritual ini terdapat beberapa nilai yang terkandung salah satunya nilai silaturahmi, nilai gotongroyong, kebersamaan dalam bekerja sama. Pepatah melayu mengatakan “berat same dipikul, ringan same dijinjing, kelaut same berbasah, kedarat same kering”. Nilai gotong-royong ini hakikatnya sudah mendarah daging dalam budaya Melayu. Desa Dusun Tua Pelang merupakan salah satu daerah perkampungan Melayu yang terpencil dan letaknya dekat dengan Batang Kuantan/Sungai Kuantan. Mata pencarian masyarakat ini dominan agraris, pedagang kecil dengan menjual hasil tanaman yang ditanam dan nelayan kecil yang didapatkan dari ikan sungai/Batang Kuantan. Desa Dusun Tua Pelang memiliki kebiasaan dalam rutinitas tahunan sebagai sesembahan sekaligus merayakan dari penghasilan masyarakat selama dua tahun. Ungkapan rasa syukur/pesta/olat kampung ini di persembahkan kepada alam beserta isinya (roh-roh dan benda pusaka). Aktivitas ini tentunya memakan waktu dan memerlukan banyak tenaga sehingga terjalin kebersamaan dalam sebuah upacara ritual.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2019-04-05

Issue

Section

Articles