MAKNA SIMBOL BUDAYA DAN NILAI ESTETIKA PADA TRADISI PERAHU BAGANDUANG DI DESA SEBERANG PANTAI KECAMATAN KUANTAN MUDIK KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU.

Authors

  • koba sendratasik

Abstract

Tradisi perahu baganduang merupakan sebuah atraksi budaya khas masyarakat Kuantan Mudik yaitu berupa parade sampan tradisional yang dihiasi dengan berbagai ornamen  dan warna warni yang menarik. Festival menghias sampan tradisional ini diselenggarakan pada Hari Raya Idul Fitri. Perahu baganduang mempunyai arti dua atau tiga perahu yang dirangkai/diikat menjadi satu (digandeng) menggunakan bambu dan dihiasi oleh berbagi simbol adat yang bewarna-warni.Untuk membahas makna simbol dan nilai estetika pada hiasan perahu baganduang  Desa Seberang Pantai Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau menggunakan pendapat menurut Monroe Beardsley dalam The Liang Gie mengemukakan 3 (tiga) ciri yang membuat indah benda estetis karya seni pada umumnya, yaitu (1) kesatuan (unity); benda estetis tersusun secara baik atau sempurna bentuknya.(2) Kerumitan (complexity); karya seni kaya akan isi maupun unsur-unsur yang saling berlawanan atau mengandung perbedaan-perbedaan yang halus.(3) Kesungguhan (intensity); karya seni yang baik harus mengandung kualitas tertentu yang menonjol.Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan, makna simbol dan nilai estetika pada tradisi Perahu Baganduang pada hiasan Perahu Baganduang di Desa Seberang Pantai yaitu (1) perahu, 2) kubah mesjid, (2)  tanduk kerbau besar, (3)  labu-labu, (4) cerano, (5) kesatuan marowagh, (6)payung, (7) kain warnawarni, (9) cermin. Keseluruhan objek ini memiliki makna simbo dan nilai estetika yang merupakan suatu kesatuan yang didalamnya tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

 

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2018-03-27

Issue

Section

Articles